google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts
Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts

Cerpen terbaru "Kau"

cerpen cintaCerpen terbaru "Kau" - serba serbi - Selamat tahun baru 1435 H. Semoga diawal tahun baru Islam ini kita semua menjadi lebih baik. Amin, dalam kesempatan kali ini admin serba serbi ingin berbagi lagi tentang cerpen terbaru "Kau" yang dimana cerpen ini merupakan kiriman dari sahabat didunia maya. dan ini bukan kiriman pertamanya dan sudah banyak karya tulisnya yang dipublish disini salah satunya yaitu cerpen cinta kenangan kita. Selain dari itu sahabat lain yang membaca cerpen ini dan ingin mengirim tulisannya disini untuk dipublikasikan juga boleh, dengan catatan tulisan itu asli karya anda dan tidak copas alias copy paste. Oke.
Oke deh langsung aja deh udah nggak pinter ni nulis mukodimah, bingun asli bingung, cuman kalo nggak ada mukodimahnya kok keknya kurang enak, jadi terpaksa deh buat semaunya dan cuman sedikit.

Cerpen terbaru "Kau"
Senyuman yang mengarah itu tertuju pada ku, sipa kah dia..? Akuu terpesona melihatnya, begitu sempurna
Aku duduk dibawah pohon yang rindang, melihatnya berbincang dengan seorang wanita yang sangat cantik, namun sombong serasa ku. Ku tatap matanya walau dari jarak jauh, ku biar kan lelaki itu memberikan senyum indah itu pada ku, agar ku yakini hati ku bahwa dia tercipta untuk ku, walau aku hanya berada dalam lamunan serta berjuta mimpi yang indah
"heiii....!"
"kauu...? mengapa memanggil ku?" aku bertanya pada lelaki yang berada di belakang ku
"Tak boleh kah ku memanggilmu?" lelaki itu kembali bertanya
"Kau mengganggu ku...!!"
"Sungguh maaf, namunn aku terkesima melihat mu...!!"
Lelaki ini sungguh sedang bergurau, siapa dia, mengapa hadir? membuat ku merasa terganggu, aku sedang manatap pria itu, ku ingin pergi meninggal kan pria yang berada di belakang ku ini.
Aku ingin berjalan dan mendekatinya, tapi apa bisa?
"Tak lah..." Batinku berkata
Aku takut akan diusir dengan suara lantang.
Aku kembali bersandar di tiang putih tinggi, kan ku harap kan ia akan datang, walau hanya memberitahu ku nama nya.
Senyuman tipis namun mempesona, indah dan begiti sempurna,
Ku terpejam dan menghirup angin sejuk, kemudian melepas nya kembali, terasa tenang.
Namun tak setenang senyumnya.
Siapa....?
Kau.....?
Iyaa, kau...?
Pemilik senyum indah itu....?
Siapa kau...?
Memiliki senyum yang begitu sempurna...?
Mengapa berani kau...?
Menampakan senyum indah mu di hadapan ku.
Apakah kau tau...?
Kau telah membuat ku mengagumi mu,
Dari hati kecil milik mu kah,
Kapan kau datang dan pergi...?
Kau hadir secara tiba-tiba,
Bagaimana bisa kau membuat ku mengagumi mu...?
Apakah dari senyum milik mu
Aku pun tak tau

TAMAT

Oke deh habis deh cerpen cinta "Kau" Semoga terhibur dengan kisah singkat dan nyata ini.

Bio data penulis
Yayiq norma G
Dompu, 17 agustus 1998
Alamat : Dompu, Nusa tenggara barat

Cerpen cinta "Tiada lagi yang dapat kurasakan"

Cerpen cinta "Tiada lagi yang dapat kurasakan" - Setelah sekian lama, fakum terhadap blog ini kini admin serba serbi mendapat kiriman cerpen dari seorang sahabat difacebook, yang berjudul Tiada lagi yang dapat kurasakan, kisah ini tentang cerita tentang cinta yang terkendala.
Cerpen cinta kiriman dari sahabat ini bukanlah hal yang pertama kali, cerpen yang sebelumnya cerita cinta "kenangan kita". Yang tentunya kisahnya juga sangat menyentuh hati.
Baiklah mari langsung saja kita baca cerpen cinta "Tiada lagi yang dapat kurasakan", lebih lengkapnya.
Cerpen cinta

Cerpen cinta "Tiada lagi yang dapat kurasakan"

Aku akan meninggal kan kota ini,kota yang pernah aku tempati selama 9 tahun lama nya.Aku bernama Assila,aku biasa di panggil sila,aku berniat meninggal kan kota ini,karna suatu kejadian yang akan selalu aku sesali dan yang tak akan pernah aku lupakan sepanjang umur ku.
Sore menjelang petang aku sampai di kota yang jauh dari tempat tinggal ku dahulu,merenung dalam suatu pemikiran yang membuat ku semakin terjerumus dalam ikatan yang akan membuat ku semakin tersakiti.
akan ku kenal kan seorang lelaki yang dahulu pernah ku miliki,leliki itu bernama Putra,nama yang sederhana tapi bagi ku ia sempurna,ia berasal dari keluarga yang cukup mapan,karena hal itulah kami harus pisah.jika mengingat kejadian itu,kejadian yang cukup memalukan bagi ku....

"Kau hanyalah gadis miskin yang mengemis cinta anak ku,kau tak pantas bersanding dengan anak ku,anak ku begitu tampan,kaya,dan kau hanyalah seorang gadis kampung yang hanya membutuh kan uang,tak dengan cinta...."
ucap sang ibu nya di depan para tamu nya,saat itu keluarga besar putra mengadakan acara pertemuan keluaga...

"Aku tak seperti itu ibu,aku mencintai anak ibu dengan segenap cinta aku,bukan dengan kekayaan yang ibu punyaa...."
ucap ku di tengah kerumunan banyak orang yang seperti nya ingin memaki ku juga,,

Aku pikir putra akan membela ku,namun tak,
putra hanya melihat ku begitu saja,seperti nya cinta yang telah lama kami jalani sekitar 3 tahun lama nya akan pupus

Sejak itu lah,,aku ingin menghindar,aku ingin mencoba menjalani kehidupan ku sendiri,tanpa Ibu,Ayah,Saudara dan bahkan tanpa Cinta...
sekeras inikah dunia yang tak mengijinkan seorang hamba nya mendapat kan apa yang dia ingin kan...

Masih kah cinta itu tercipta untuk....??
adakah yang mampu menjawab nya...??
ku rasa tidakk...

Jagalah cinta mu putra,,jadikan cinta mu itu yang terakhir tanpa ada yang selanjut nyaaa.......

Demikianlah cerita cerpen cinta "Tiada lagi yang dapat kurasakan", semoga bermanfaat dan anda dapat mengambil hikmahnya.
Bio data penulis
Yayiq norma G
Dompu, 17 agustus 1998
Alamat : Dompu, Nusa tenggara barat

Cerita cinta "Kenangan kita"

Cerita cinta kenangan kita – Cinta sungguh sesuatu yang unik, karena cinta itu abstrak tidak dapat dibentuk dan dilukiskan, cinta itu kita hanya mampu merasakknya namun sulit untuk digambarkannya. Cinta yang terjadi selalu mengisahkan kenangan baik itu yang indah maupun yang duka. Inilah cinta dan kenangan.
Cerita cinta kenangan kita ini merupakan kiriman dari sahabat pena serba serbi yang telah mengirimkan tulisannya disini, ini bukanlah kiriman pertamanya melainkan sudah yang kedua kali, untuk yang pertamanya dapat membacanya disini (cerpen sedih "rahasia sebuah keinginan")
Baiklah inilah cerita cinta kenangan kita yang telah ditulis Yayiq norma G, selamat membaca

Malam ini aku teringat bayangmu, senyummu, tawamu, dan segalanya tentang dirimu. Dulu kata KITA ada karna aku dan kamu, namun sekarang kata KITA sudah tiada dan sekarang tinggal kenangan saja.
Aku merindukan panggilan Queen, aku merindukan kemarahanmu, adakah sejenak kau merindukan aku, aku menginginkan semuanya kembali, aku tak ingin semuanya menjadi kenangan, aku tak ingin menjadikannya sebuah cerita masa lalu yang akan selalu di kenang. Aku hanya ingin aku dan kamu menjadi KITA lagi, aku hanya ingin mendengar panggilan sayang lagi, aku ingin memanggilmu My King-Dom lagi, aku ingin engkau membuat lelucon lagi dan membuat ku tertawa, aku ingin masa lalu itu kembali.
Disaat kata itu, kata yang tak ingin aku dengar terucap, taukah kau, berderai air mata membasahi pipi ini, disaat kau tak ada lagi, tak ada yang khwatir kan aku lagi, tak ada yang bertanya-tanya tentang keadaanku, aku menginginkan kekhwatiranmu datang lagi, senyum ku tak pernah ada karna kau tak mengisi hari ku, tau kah kau,,,,? aku selalu menangis di saat aku memandang bintang, karna bintang selalu ada di pertengahan kita, tetapi itu dulu, selagi kata kita masih ada.
Tak sedikit pun kau bertanya keadaan ku, tak sedikit pun kau merindukan tawa ku, dimana kah kau yang dulu ku kenal, dimana kah kau yang dulu ada untuk ku.
Disaat mata ini mulai tertidur lelap, jujur aku tak ingin membuka mata ini kembali, karna aku tak ingin memulai esok.Apakah kau ingin bertanya mengapa…?
karna aku tak ingin melihat senyum mu yang di lukis oleh gadis lain, karna aku ingin hanya aku lah orang satu-satu nya yang akan membuatmu tersenyum dan bahagia, aku hanya ingin engkau menyadarinya, betapa aku merindukanmu, aku ingin engkau kembali seperti dahulu..
Menemani ku disaat sepi,melarang ku menangis karna mu, selalu ada di saat aku butuhkan, aku selalu mencari diri mu yang dulu, diri mu yang dulu pernah ku miliki.
Aku ingin engkau mencintai diri ku seperti dahulu, walau kau tak bias ku miliki lagi, aku bisa kok menjadi teman mu, menjadi sandaran disaat kau bersedih, menghapus air mata mu. Harus selalu kau tahu, aku akan selalu ada untuk mu, walau kau tak selalu disampingku.
Ingat dan kenang lah, behwa kita pernah menjalin cinta, menjalin sebuah hubungan yang akan selalu aku kenang dan akan aku impikan, cinta kembalilah, kata KITA akan abadi, selalu di hati ku…
BISAKAH KAU MENGERTI AKU……???
Inilah dia cerita cinta kenangan kita karya dari salah seorang sahabat kita, bahasa yang mengandung seribu makna
Bio data penulis
Yayiq norma G
Dompu, 17 agustus 1998
Alamat : Dompu, Nusa tenggara barat

Cerpen sedih "Rahasia sebuah keinginan"



Cerpen sedih "Rahasia sebuah keinginan" - Ini merupakan sebuah cerpen hasil karya dari seorang sahabat yang berasal dari Nusa Tenggara Barat, Cerita ini mengisahkan tentang Keinginan seorang anak yang ingin membahagiakan kedua orang tuanya namun karena kondisi fisiknya yang memungkinkan menyebabkan ia tidak mampu menjalaninya.
Kangker stadium akhir yang dideritanya dan telah disembunyikan dari orang-orang disekitarnya akhirnya merenggut nyawanya, sebuah kisah yang memilukan, Untuk lebih lengkapnya inilah dia cerpen sedih "Rahasia sebuah keinginan" selamat membaca

Rahasia sebuah keinginan
Pagi yang agak mendung, gadis yang berusia 15 tahun itu sedang duduk seorang diri, Sheryn nama gadis itu. Seorang gadis yang selalu di tuntut untuk menjadi sempurna oleh kedua orang tua nya, Sheryn terkadang capek menjalankan hidup tanpa kebebasan..
Hari ini wajah imut Sheryn tampak pucat, ia tak kuat lagi menjalan kan aktivitasnya, namun kedua orang tua sheryn tak perduli akan hal itu, malah dipaksanya sheryn agar kesekolah. Walau berat melangkah sheryn harus tetap melakukan semua ini dami mendapat senyum dari mama tecinta. Badan sheryn terasa hangat, tubuhnya tak fit, tapi tak apa sheryn tetap bergegas kesekolah.
Sesampainya disekolah Sheryn melewati kelas IXB, dan sherynpun pingsan. Sheryn terasa hampa, dan Semi pun menggendomg sheryn sampai di ruang UKS. Tak lama kemudian, sherynpun sadar dari pingsannya, iapun sangat terkejut karena ada Semi yang menemaninya diruang UKS. Hari ini ia baru telah tiba, namun kenapa wajah sheryn masih terlihat pucat, Semi curiga, ia heran apa yang teradi pada diri Sheryn. Disaat semi mendekatkan diri pada sheryn, namun demikian Sheryn malahan menjauh, entah apa yang ada pada fikirannya saat ini.
Satu minggu setelah kejadian itu, Sheryn pun pingsan kembali, dan kali ini tentu membuat semi semakin curiga, ia mencoba untuk bertanya pada sheryn, Namun sheryn hanya menggeleng-gelengkan kepala seperti menyembunyikan sesuatu. Sepulangnya dari sekolah, sheryn berjalan menuju rumah sakit, ia ingin memeriksa keadaan nya, sesampainya, Sheryn dirumah sakit ia dipersilakan untuk berbaring, untuk diperiksa oleh Dokter, seusai dari pemeriksaan, hasil tes pun di terimanya, dan ternyata sheryn mengidap menyakit kanker otak stadium akhir, dan setelah ia membaca hasil tersebut sampai usai, sheryn difonis dokter akan hidupnya tidak akan lama lagi, sekitar 3 bulan. Sheryn pun terus saja menangis, tapi sheryn tak ingin orang tua dan semua orang mengetahui penyakit yang dideritanya saat ini sampai 3 bulan kedepan, Sheryn hanya bisa berpasrahkan diri pada sang pencipta.
hari-hari yang Sheryn selalu di lewati dengan rasa sakit, terkadang sering pingsan, tapi apalah daya sheryn yang berusaha untuk menyimpan rahasia atas keadaanya adalah hari ke-90 setelah surat fonis dari dokter diterimanya, Hari ini ia dirawat dirumah sakit, dan sheryn terus saja menjerit kesakitan, dan akhir nya sheryn menghembuskan nafas terakhirnya.

Surat terakhir dari Sheryn
Mamah, papah, dan semua nya
sheryn capek jika terus dan terus mengikuti kemauan papah dan mamah, bukannya sheryn nggak sayang sama kalian, tapi sheryn juga kepengen ngelakuin hal yang sheryn suka,
maaf kan sheryn ya apa bila sheryn pergi nggak pamitan sama mamah dan papah
Bahagia lah di dunia walau tanpa sheryn
sheryn sayang semua nya.........

Demikianlah cerita cerpen sedih "Rahasia sebuah keinginan" yang telah dipublish oleh serba serbi dan karya dari sahabat dari Nusa tenggara Barat.
Bio data penulis
Yayiq norma G
Dompu, 17 agustus 1998
Alamat : Dompu, Nusa tenggara barat

Kumpulan cerpen terbaru

Kumpulan cerpen terbaru ~ Mungkin selama ini kita sudah bosan dengan cerpen yang banyak diinternet, ingin mendapatkan cerita yang baru dan menarik, kini anda akan mendapatkannya disini, sebuah kumpulan cerpen terbaru ini dirangkum disini supaya kita mudah untuk mendapatkannya, ceritanya yang menarik dan unik dengan penuh perjalanan yang mengasyikkan.
Oke deh langsung saja inilah beberapa kumpulan cerpen terbaru koleksi serba serbi
  1. Cerpen remaja "jatuh"
    • cerpen remajaCerpen ini mengisahkan tentang seorang anak remaja yang jatuh cinta, namun jatuh cintanya diawali dengan perjalanan yang unik karena jatuh, inilah yang membuatnya bisa merasakan cinta dan mencintai kepada seseorang, awalnya salang benci dan marah namun akhirnya mereka jadi saling mencintai, Ayo penasaran dengan ceritanya langsung saja menuju kesumbernya cerpen remaja "jatuh"
  2. Cerpen terbaru "abah dan laut"
      cerpen terbaruCerita ini mengisahkan tentang seorang anak remaja yang hidup didaerah pedalaman, semuanya serba kekurangan, hidup dengan bergantung kepada alam laut, dengan menangkap hasil tangkapannya, disaat semuanya serba sulit keadaan ekonominya ditambah lagi dengan keadaan BBM yang sering putus membuat kehidupan mereka tambah sulit, pengen tau kelanjutannya langsung saja kelik Cerpen terbaru "abah dan laut"
  3. Cerpen remaja "hadirnya cinta"
      cerpen remaja cintaCerita ini mengisahkan tentang seorang anak remaja yang sedang putus cinta karena dihianati oleh pacarnya, dan yang lebih menyakitkan lagi baginya adalah pacarnya itu selingkuh dengan sahabatnya sendiri, disaat semua itu terjadi Vanny yang ada ditokoh cerpen remaja hadirnya cinta ini, sedang ada didekati oleh seorang remaja, namun dapatkan vanny menerimanya, dan bisa penasaran langsung saja kita kesumbernya Cerpen remaja "hadirnya cinta"
Demikianlah beberapa koleksi serba serbi tentang kumpulan cerpen terbaru, semoga anda terhibur dan sering berkunjung disini untuk mendapatkan cerita-cerita menarik lainnya.

cerpen terbaru "Abah dan Laut"

Cerpen terbaru "Abah dan laut"

cerpen terbaru abah dan lautSiang itu begitu terik. Angin sepoi-sepoi yang berhembus dan daun kelapa yang bergesekan seolah mengalunkan irama biola, membuat suasana yang menyenangkan untuk melepas lelah dengan mimpi sejenak disiang hari. Dari dalam rumah terdengar demburan ombak yang menembak bibir pantai. Disela-sela itu suara batuk abah memadu diantara suara gemuruh ombak. Abah membersihkan pompong kecil kami, yang dijadikan sumber rizky buat keluarga kecil kami.

“Panas bah, naik rumah bah”!
“Kamu saja yang kerumah, abah nanti saja”.
“Tapi bah…”. Ucapan ku terhenti saat abah mengangkat wajahnya yang bisa kuartikan. Aku harus pulang kerumah. Hatiku menciut saat itu. Keinginan ku agar abah istirahat diteriknya matahari tengah hari tidak berhasil. Aku melangkah pulang.Sementara ombak dan pantai masih menemani abah memperbaiki pompong kecil warisan moyang kami.
“Mana Abah mu?”. Tanya mak.
“Masih disana mak”.
“Abah kau tu degel betul, disuruh rehat siang aje susah. Badan abah kau bukannnye sehat, nanti tambah parah makin susah” Omelan mak berkepanjangan
hingga aku pun tertidur di hibur suara gesekan nyiur yang diterpa angin pantai. Aku terbangun disaat aku
mendengar suara abah dan mak berbual-bual dianjungan rumah.

Cerpen remaja"Abah dan laut"

“Kalau tak ada minyak tak usah melaut lagi bang, lagi pun biarlah badan abang sehat dulu”.
“Kalau abang tak kelaut sore ini, tak ada duit lagi untuk kau belanja. Pak cik man sudah menagih hutang kita semalam, Abang segan”
“ Kan tak diminta besok bang, besok saja abang kelaut, biar Atan nanti sore mencari minyak dikampung sebelah”.
“ Tak ape-ape, abang tak kelaut lepas, mudah-mudah minyak cukup”
Mak terdiam dengan jawaban Abah. Krisis BBM dikampungku selalu menjadi masalah besar bagi keluarga nelayan yang akan melaut. Namun, keadaan yang demikian tak menantang semangat nelayan untuk melaut. Biasanya para nelayan mengunakan dayungnya untuk mengantarkan sampannya ditenggah laut. Itulah harga mati para nelayan untuk menghidupi keluarganya. Abah sudah terdidik sebagai nelayan sejak kecil. Menurut cerita abah, sejak usia 9 tahun abah sudah melaut dengan atok, abah hanya sempat sekolah sampai kelas 3 SD. Karena keluarga Abah termasuk keluarga yang tidak beruntung, maka abah memutuskan untuk putus sekolah dan membantu Atok menjadi nelayan. Abah sering nasehati aku dan adikku agar rajin belajar. Supaya menjadi orang sukses dan tak susah payah jadi nelayan seperti Abah. Kata Abah, biar Abah bersusah payah mencarikan uang untuk kami, tapi kami tidak boleh membuat Abah kecewa. Kesulitan ekonomi sebagai nelayan kecil seperti keluarga kami, kadang kala memang mematahkan semangat untuk belajar. Ingin berhenti sekolah seperti Abah. Agar tak ditagih uang SPP yang sering kali telat. Agar mak tak selalu meminjam uang dengan pak cik Man tetangga kami.Namun, semangat Abah membuat kami membuka mata betapa pentingnya kami sekolah dan belajar. Matahari mulai condong, mak menyiapkan bekal untuk abah melaut. Sementara aku dan adikku Atan membantu mengangkat jaring kesampan.

Cerpen remaja"Abah dan laut"

“Minah , ambik nasinya”! teriak Mak
Aku berlari menuju rumah mengambil rantang yang berisi bekal Abah
“Hati-hati ya bah,” ucapku sambil memberikan bekal Abah tersenyum
Mesin pompong sudah hidup. Tak lama kemudian yang terlihat hanya bayangan abah semakin lecil di tengah laut sana. Memadu bersama gelombang laut, pompong kecil yang terombang ambing dilaut luas, ada doa dan harapan untuk mendapat hasil tangkapan yang banyak untuk dijual dan dijadikan uang. Jam menunjukkan jam 10.15 malam, tapi belum tanda abah pulang. Aku dan mak mulai resah. Atan sudah tidur sejak tadi. Dari kejauhan ada cahaya pelite menuju ke bibir pantai. Namun pelan sekali.
“Itu Abah mungkin Mak”
“Kenapa lambat betul sampainya”
“Sabarlah Mak, Abah pakai dayung mungkin”.
Suasana hening, hanya jangkrik malam yang menyanyikan syair-syair yang tak kupahami maknanya. Namun, bagi ku inilah hiburan alami yang tiap malam ku nikmati. Beberapa waktu kemudian, dari dalam rumah terdengar batuk Abah. Aku dan mak bergegas keluar rumah. Dan benar, abah sudah diluar rumah. Wajah Abah terlihat begitu letih.
“Belum ada rizky hari ini”. Ucapan abah memecah keheningan antara kami, kami pun paham maksud abah.
“Tak apa bang, besok kan melaut lagi”.
“Dayung Abah patah tadi, minyak habis ditengah laut,”. Ucapan abah menjawab pertanyaan dihati kami

Cerpen remaja"Abah dan laut"

mengapa abah pulang lama. Benar, hanya 3 ekor ikan pari kecil yang Abah bawa pulang. Air mata ku menetes tanpa sadar. Karena harapan ku abah membawa ikan banyak dan dijual. Hasilnya akan dibayarkan hutang pak cik man yang menagih hutang lagi tadi sore kini musnah.
“Pak cik Man menagih hutang lagi bang”.
Abah tercengang mendengar ucapan mak, lalu menarik nafas dalam.
“Abah… itu solarnya, tadi Atan beli dikampung sebelah”. Ucap Atan keluar dari kamar sambil menunjukkan dimana dia meletakkan minyak. Lalu kembali dia masuk kekamar.
“Kamu jawab apa tadi odah?” tanya Abah pada Mak
“Odah bilang besok pagi kita bayar hutangnya bang.”
Abah bergegas memakai baju yang biasa dia gunakan untuk melaut. Dan aku yakin abah akan berangkat
melaut lagi. Aku berjalan cepat menuju abah. Ku tahan abah yang sudah menuju tangga.
“Besok saja ya bah”! pinta ku agar abah tidak melaut malam ini.
“Janji itu harus ditepati minah”. Ucap abah sampai batuk-batuk lalu melangkah Suasana Rumah hening lagi. Suara pompong abah pun tidak terdengar lagi. Hanya jangkrik malam yang masih riuh bernyanyi. Menghibur hati kami yang mengharap akan adanya Rizki di tengah lautan yang akan dibawa Abah pulang.

Cerpen remaja"Abah dan laut"

Biodata penulis   : Penulis
Nama                  : Susilawati.
Berasal dari          : kabupaten Bengkalis.
Terlahir dari         : Sawaludin dan Kayati
Pada tanggal        : 2 Juni 1990 di desa Kembung Luar.
Penulis sekarang sedang menjadi Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Riau
Referensi gambar diambil dari 
http://herry90.multiply.com/photos/album/28/Pelabuhan_Marina_Semarang

Cerpen remaja terbaru "Jatuh"

Cerpen remaja


cerpen remaja jatuhDengan santai Revan terus menuju sekolahnya sambil mendengarkan lagu dari earpotnya. Keasikanya terusik ketika tubuhnya dengan sempurna mendarat ditanah akibat ditabrak... cewek..???
"Eh.. sory...sory.. gue nggak sengaja" Kata cewek tersebut, sambil menunduk meminta maaf, eh salah ternyata dia menunduk untuk mengambil bukunya yang jatuh (-,-)
"Loe nggak papa kan...?" Katanya bisa bangun sendiri, sory ya, gue telat, da" sambungnya sambil berlalu pergi meninggalkan Revan yang masih terdampar dengan tampang cengo. Dengan mayun dia berdiri sambil menepuk debu-debu yang menempel dibajunya. Umpatnya lirih terlontar dari mulutnya, namun begitu berbalik tayang ulang terjadi karena lagi-lagi pantatnya harus kembali mencium aspal.
"Waduh nabrak lagi, sory beneran, beneran gue tadi terlambat soalnya ini hari pertama gue masuk sekolah, gue lari nggak liat elo, nabrak deh. Kalo yang barusan ada batu ditengah jalan berhubung mata dikepala nyandung deh, makanya bisa nabrak elo, lagian gue emang punya ma..."
"Diam loe..!" Bentak Revan yang membuat cewek itu, mangap tampa suara kayak di Puaus gitu. Setelah mampu berdiri ia segera berlalu pergi, rencananya sih emang mau marah tapi tadi matanya nggak sengaja melirik jam ditangannya, sepuluh menit lagi masuk kelas, sia-sia marah cuma lima menit mubazir waktu namanya.
Namun baru sepuluh langkah sebuah teriakan menghentikannya yang membuat punggungnya kembali tertabrak , syukurlah paling tidak kali ini ia tidak sampai terjatuh.
"Loe mau apa sih sebenarnya..?" Geram Revan sambil berbalik.
"Eh.. gue." cewek itu tertunduk sambil mengaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, "Mau nanya kalau SMA 1 jalanya kemana ya...? belok kiri apa kanan...? soalnya gue baru disini jadi gue nggak tau..?" Sambungnya polos.
Kali ini Revan bener-bener kesel sudah menabrak nggak jelas, sekarang sok nanya alamat segala. Tapi, he..he... sepertinya otak evilnya sedang berfungsi waktu melihat penampilan cewek itu.
"Belok kiri jalan terus sampai lingkungan belok kanan jalan aja terus ." Sahun Revan sambil tersenyum.
"Jalan aja terus sampai loe ketemu pasar, rasain loe emang enak dibikin nyasar" Guman Revan lirih begitu cewek itu hilang ditikungan. Dengan perasaan puas ia melangkah kearah kiri. Dalam hati ia tertawa akan kebodohan cewek itu yang tidak melihat kesamaan seragam mereka yang memang sedikit tersamarkan karena jaket yang dikenakannya.
"Bruk..."
"Astaga.." keluh Revan sambil mengusap-usap ujung bagunya yang sedikit basah akibat kuah baksonya yang tumpah karena tubrukan dipunggungnya.
"eh maaf, tali sepatu gue lepas, terus terinjak makanya bisa hampir nubruk.."
"elo....!!!!"
Jerit keduanya serentak yang mengagetkan seluruh pengunjung kantin yang memang sedang rame-ramenya.
"Ya ampun Tifani kenapa harus teriak segala. Dan elo Van kenapa shcok gitu" Putus salsa.
"elo kan cowok kurang ajar yang bikin gue tadi pagi nyasar" geram Tifani dengan menunjuk kearah tepat kewajah Revan.
"Dan elo cewek yang akan jatuh saat berjalan diatas permukaan datar" ledek Revan sinis.
"itukan bukan kemauan gue, kalau harus bermasalah sama keseimbangan tubuh, lagian tadikan gue udah minta maaf saat tabrakannya, kok elo malah bikin nyasar, sekarang cepet minta maaf."
"MInta maaf...? jangan mimpi" balas Revan sebelum akhirnya berlalu pergi.

Sejak insiden tersebut hubungan mereka jadi tidak pernah akur, yang sedikit banyak menarik perhatian seisi sekolah.
"kenapa sih elo nggak pernah akur sama Revan ..?" tanya Aulia pada Tifani sambil duduk-duduk dibangaun depan lapangan bola basket depan sekolah.
"yah itukan bukan kemauan gue, padahal tadinya gue pikir Revan itu keren lho, apa lagi waktu melihat senyumnya pertama kali, cute banget"
Langkah kaki Revan langsung terhenti. kepalanya menoleh, sebuah senyum kembali terukir dibibirnya mendengar kata-kata yang baru saja tertangkap indra pendengarannya.
"ketauan, loe naksir sama Revan ya..?" Tebak Dini kuat.
"Eh enggak kok cuma....?!?!"
"Cuma apa....? hayo" ledek teman-temannya yang lain, tampa menunggu bantahan yang keluar dari mulut TIfani, Revan lebih memilih berlalu.
"What...? taruhan..? elo pengen kita taruhan kalau elo bisa bikin Tifani jatuh cinta sama elo. dan bakalan elo putusin tepat dihari ulang tahun loe yang cuman tinggal dua minggu lagi...?" jerit Doni setengah berteriak, tidak percaya akan ide gila sahabatnya.
"ia gue bakalan bikin Tifani jatuh cinta sama gue, dan gue putusin didepan kalian semua, gimana...? berani nggak...?
"elo beneran udah gila" kata Alan menimpali, sementara Revan hanya angkat bahu.
"kalian takut..?" tantangnya lagi.
"oke 5 juta deal..?" balan Doni mengulurkan tangan
"Deal" sambung Revan mantab dan tersenyum puas tampa menyadari Benda persegi hitam sedari tadi tetap vokus padanya.
"Kanapa sih setiap gue ketemu elo selalu tertabrak...?" gerutu Revan sambil menyentuh kepalanya yang diperban.
"sory, tapi paling enggak kali ini kan bukan karena gue". sahun Tifani merunduk, walau rasa bersalah sedikit menyentuhnya.
"nggak kok elo emang nggak harus meminta maaf, justru harusnya gue yang bilang makasih secara elo udah menyelamatkan gue, kalau nggak pasti udah ketabrak mobil, lebih parah lagi, untung aja ada loe cepet menabrak gue jadi sehingga kepala gue cuma sedikit kebentur batu, bukan tubuh gue yang kelindas mobil.
"Tapikan gue emang niat nabrak elo, bukan nggak sengaja babarak, secara elo jalannya melamun padahal udah jelas jelas ada mobil yang melaju.
"Watever deh, yang jelas makasih."
Tifani mengangguk mendengarnya.
Sejak saat itu hubungan mereka sedikitnya membaik jika tidak mau dibilang akrab. Ditambah kenyataan kalau mereka ternyata bertetangga kerena keluarga Tifani ternyata pindah tepat didepan rumahnya Revan sementara Tifani bersahabat karib dengan Lara adik kandungnya Revan.
Tak terasa dua minggu telah berlalu Revan benar-benar galau terbesit rasa ragu dihatinya akan taruhannya. Apa lagi ia harus dihadapkan pada kenyataan kalau ia sudah terbiasa akan kehadiran Tifani atau lebih tepatnya ia merasa Tifani itu menarik.
Istirahat siang nanti adalah deadline taruhanya. Doni juga sudah juga sudah mengingatkan. setelah memikirkan untung dan rugi Revan sudah memutuskan dan memantapkan hatinya. Sampai berita dimading menghebohkan seluruh penjuru sekolahnya.
Dengan langkah tergesa diterobosnya gerombolan anak-anak shock saat mendapati berita yang tertera disana.
"ini mustahil..!"
saat berbalik shock untuk kedua kalinya begitu mendapati tatapan datar Tifani yang terjajar lurus padanya.
"Fan, ini tidak seperti yang elo bayangkan
"Memang apa yang elo pikirkan Takun shplis.
"elo pasti mikir kalau berita dimading soal gue taruhan gue sama temen-temen guekan...? gue nggak tau dari mana kata-kata itu berasal, tapi gue akui kalau awalnya itu semua emang benar, gue emang niat jadiin loe taruhan sampai akhirnya ...?"
"akhirnya..?" tanya Tifani, karena Revan masih terdiam.
"Akhirnya gue sadar kalau gue beneran suka sama loe, dan gue beneran pengen jadiin loe pacar gue"
"O...?!"
"O...????!!!" Revan bingung akan reaksi Tifani. Dengan cepat ditahannya tangan Tifani sebelum dia berlalu.
"Terus...?"
"Elo belum jawab pertanyaan gue"
"Oke gue mau jadi pacar loe"
"Elo nggak marah...?" tanya Revan heran
"Enggak tapi gue mau kasi sarat sebelum gue jadikan pacar Kamu?
"syarat...? apa...?" tanya Revan harap-harap cemas, yang lain juga merasa penasaran
"syarat kalau loe nggak boleh marah"
"Gue..? marah...? untuk...?"
"ini" balas Tifani sambil menengadah tangan dan memberi isyarat kepada Doni untuk mendekat.
"Dasar payah loe Van," ledek Doni sambil menyerahkan amplop ketangan Tifani.
"Sepuluh jutakan..?" tanya Tifani
"Iya pas nggak kurang" balas Doni terdengar nggak rela sementara TIfani tertawa.
"Tunggu dulu ini sebenarnya apa..? Terheran-heran" itu uang apa..?"
"O... ini uang taruhan, jadi waktu elo bikin taruhan ama temen-temen loe, gue juga ada disana. Foto dan biodata yang ada dimading juga hasil jepretan gue, tapi waktu itu gue tanggung datangin temen-temen loe lepas loe pergi, kita buat taruhan juga, kalo loe manyatakan cinta maka mereka bayar sepuluh juta"
"Ha...?!?!"Revan schok
"Jadi loe jadiin gue taruhan..?" geram Revan
"Kan sama kek loe" balas Tifani santai
"Jadi loe terima gue karena taruhan...?" tanya Revan sedikit kecewa.
"O.. tentu saja bukan karena itu"
"karna apa...?" tanya Revan tidak sabar.
"Karena gue juga suka sama loe"
Mau tidak mau Revan juga tersenyum simpul.
"Cuma..."
"Cuma apa...?"
"Cuma keknya tambah seru juga secara sekali merayu dua tiga pulau terlewati" kata Tifani sambil mengipas-ngipaskan uang diwajahnya.
"Tifani....!" nada suara Revan benar-benar terdengar menyeramkan apa lagi senyumnya sudah menghilang diwajahnya dan siap memangsa.
"O...O..." Tivani segera berbalik pergi, Revan yang berlari mengejarnya segera menghentikan niatnya begitu memandang lurus kedepan kekaki Tifani yang aneh. Sekali senyum kembali terlihat dibibirnya.
"Tiga"
"Dua"
"Satu"
"Deal"
Tifani sukses jatuh dilantai akibat menginjak tali sepatunya sendiri saat simpulnya terlepas, hening sejenak sebelum tawa meledak mengisi seluruh penjuru sekolah.
"Ah ternyata elo tetap aja cewek yang bakalan jatuh walaupun berjalan dipermukaan datar" Ledek Revan tampa mampu menahan tawa.
"ha...ha....ha....."
THE END Cerpen remaja

Bio data penulis
Mariana, starnight-cerpen

Cerpen remaja "My Dream" Part II

cerpen remaja


Dalam posting sebelumnya serba serbi ada posting cerpen remaja My Dream bagian ke 1 kali ini serba serbi akan posting cerpen ramaja bagian ke 2 bagi yang belum baca part 1 kelik disini cerpen remaja "My Dream" selamat menikmati
MY DREAM" Part II

cerpen remaja
“ya kita tu bukan nggax bertanggung jawab, tapi kita nggax mungkin ngizinin kamu tinggal bareng kita”
“kenapa?? Aku tinggal ama kalian juga nggax lama kok, Cuma sampai aku sembuh aja, ntar abis itu ya udah, aku bakal pergi dari kehidupan kalian, aku janji!!1, Cuma sampai aku sembuh aja, karna aku nggax mungkin pulang dengan keadaan aku kayak gini” kata febby
“eh, gimana nie...?” tanya bisma ama temen-temen nya yang lain.
“gue juga nggax tau,” kata rafa
“emmm, tapi Cuma sampai kamu sembuh aja kan?” tanya reza pada febby untuk meyakinkan.
“ia aku janji, Cuma sampai aku sembuh doang kok, aku juga nggax mungkin tinggal selama nya ama kalian, aku kan juga kangen ama nyokap bokap aku” kata febby
“ya udah, sekarang kamu milih aja kamu mau tinggal ama siapa?” tanya morgan akhirnya.
“bukan aku yang nentuin tapi kalian sendiri”
“maksudnya”
“siapa yang mau tanggung jawab”
“e???....,”
“aku cuma nggax mau, aku menjadi beban di keluarga kalian” kata febby, yang membuat yang lain pada bingung, dan tiba-tiba...
“tinggal dirumah gue aja...” kata dicky
“ha!!! Seriuz loe dic??” tanya rangga kaget.
“ia, gue seriuzzz” bisik dicky pada temen-temennya “lagian gue juga nggax punya adik cewek, kamu bisa kok jadi adik cewek aku” lanjutnya
“beneran kak dicky??” tanya febby seneng banget “eh, e..., ya udah kalau gitu berarti aku tinggal di rumah kak dicky, aku janji kok Cuma sampai aku sembuh aja” kata febby.
“a udah lah santai aja, Cuma ama kak dicky aja juga, lagian kan kamu udah kayak adik kakak dicky” kata dicky.
“thank’s ya kak” kata febby seneng banget.
“it is ok” balas dicky, “eh, ya udah kita pulang yuk’s feb,” ajak dicky
“sekarang??” tanya febbya
“ia, eh gaysh gue cabut dulu ya... da...” kata dicky dan mengajak febby pulang.
“lho... lho... kok... kok.. dicky???” kata temen-temennya yang lain bingung dengan sikap dicky.
“tuch anak kok aneh ya??” tanya rafa.
“menurut gue sich biasa-biasa aja, gue juga mau pulang, gue cabut dulu ya” kata morgan sambil berdiri dan meninggalkan temen-temennya yang tampak bingung.
“ya udah lah kita pulang aja semuannya” ajak bisma dan pergi
“eh, kok pada pergi sich, hei tungguin gue donk” kata reza, dan pergi mengikuti bisma juga yang lain.

cerpen remaja

Begitu tiba di rumah dicky, febby langsung kagum banget dengan keanekaragaman rumah itu yang membuat betah siapa saja yang tinggal didalam nya, dicky kedapur membuatkan air minum sementara febby meneliti rumah itu dengan kekagumannya.
“nich minum dulu” tawar dicky sambil meletakkan nampan di atas meja.
“ia. Makasih kak” kata febby
“udah dech, loe tu jangan canggung gitu, biasa aja, anggap aja rumah sendiri, dan satu lagi jangan bilang makasih mulu dong. kan kak dicky jadi nggax enak” kata dicky ramah
“ia kak, ..” kata febby
“oh ya, loe baru pertama kali ke jakarta ya??” tanya dickt membuat agar febby nggax merasa canggung dirumahnya.
“ia aku mau kerumah kakek yang ada dijakarta tapi saat aku lagi nyari-nyari rumahnnya kakek e, malah kayak gini jadinnya.” Kata febby
“0, makannya lain kali kalau jalan lihat-lihat, bahaya di jakarta itu daerahnnya emang kayak gitu, untung aja mobilnya kita yang nabrak kalau nggax pasti kamu udah ditinggal lari” kata dicky
“ia, aku juga minta maaf, sebenernnya aku bukannya nggax mau diantarin ke rumah orang tua aku, tapi aku Cuma nggax mau buat mereka cemas kalau melihat aku kayak gini” kata febby
“ya udah lah, santai aja, ... kak dicky juga tau kok, seharusnnya kak dicky yang harus minta maaf, tapi kamu, e, kalau kita pakai aku, kamu, aku, kamu kayak nya nggax asik deh, gimana kalai kita pakai bahasa informal aja, ya loe, gue, loe, gue, gitu, kan biar makin terlihat akrab.,” kata dicky.
“0k, e, gue... ya...” kata febby sambil tersenyum begitu juga ama dick.
“oh ya... yuks kakak tunjukin kamar loe” kata dicky, febby hanya mengangguk dan melangkah mengikuti dicky, dan begitu sampai di depan pintu sebuah kamar, mereka menghentikan langkahnnya.
“nah, ini kamar loe, loe bisa tidur di sini, sebenernnya ini kamar nya adek kakak, tapi nggax apa-apa dech, ntar dia tidur di kamar kakak aja” kata dicky.
“emang nya dia nggax marah?” tanya febby.
“kalau urusan itu loe tenang aja, kakak bisa urus kok” kata dicky
“kalau dia nggax terima??”
“tenang aja dia itu anak nya baik kok Cuma kadang-kadang suka nyolot”
“0, kalau boleh tau namannya siapa?”
“namannya hengky, seumuran ama loe juga kok, dia baru masuk kuliah semester satu,”
“dia nggax dirumah?”
“ya biasalah namannya juga anak muda. Palingan sekarang ia lagi main basket ama temen-temennya”
“0, penter...”
“ya gitu dech... ya udah loe kalau mau lihat-lihat kamar, lihat aja dulu, kalau butuh apa-apa kedapur sendiri aja, anggap aja rumah sendiri, kalau ada apa-apa panggil kakak aja, kakak ada dikamar sebelah kok, kakak mau istirahat dulu, abis nya capek” kata dicky
“ia kak” jawab febby, dan dicky pun pergi kekamarnnya, dengan hati-hati febby memegang ganggang pintu dan membuka nya.
“waaaaw....” kata febby begitu melihat isi kamar.” Subahanallah, bagus banget!!” kata febby kagum “kamar cowok segini rapinnya?? Gila bahkan kamar gue aja kalah rapinya” kata febby dan me.njatuhkan tubuhnnya di kasur dengan santai
“huuuuh, kaya’ mimpi aja!! Gue nggax nyangka kalau, gue bisa tinggal bareng salah satu anggota sm*sh, gue seneng banget dan ini lah yang namannya rahasia di balik rahasia, he, he, he, kalau nggax... ada keuntungan setelah kecelakaan” kata febby sambil senyum-senyum sendiri.
pagi itu febby membuka matanya yang masih terasa berat, saat ia bangun untuk duduk bareng dengan seseorang yang berada di sebelahnya yang juga duduk dengan agak lesu, dan melihat kesekelilingnya dengan pandangan yang masih kunang-kungang dan......
“waaa!!!!!” jerit mereka berdua serentak, febby langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
“eh siapa loe!!!?” teriak febby kasar.
“loe yang siapa? Ngapain loe disini?” tanya cowok itu yang nggax kalah kasarnya.
“eh, jangan-jangan loe itu cowok maniak yang suka ngeganggu cewek-cewek ya??” tuduh febby
“eh loe kalau ngomong tu yang bener ya?? Sembarangan aja. Loe tu yang cewek nggax tau diri. Ngapain loe di sini?”
“seharusnya gue yang nanya sama loe. Loe ngapain di kamar gue?”
“ha!!!? kamar gue loe bilang?? Enak aja, ini tu kamar gue!!! Sejak kapan ini jadi kamar loe ha!!!”
“eh loe tu emang dasar cowok kurang ajar ya...” kata febby sambil memukuli tu cowok dengan bantal guling nya.
“eh loe apa-apa an sih?” kata tu cowok sambil mengelak pukulan febby.
“ngaku nggax loe, loe udah ngapain gue...” kata febby sambil terus memukulu nya.
“gue tu nggax ngapa-ngapain loe tau nggax, gue juga nggax tau kalau loe di situ” kata nya.
“ah udah nggax usah bohong, dasar cowok banci, sarap, rese, mesuuum” kata febby sebel dan tiba-tiba ada yang membuka pintu
“eh ada apa? Kok teriak-teriak sih?” tanya dicky, febby langsung lari menuju dicky dan berdiri dibelakang dicky dengan takut.
“febby... kok loe lari-lari? Emang kaki loe udah sembuh?” tanya dicky sambil melihat kaki febby yang di perban.
“e,...” kata febby yang juga melihat kakinya, “aduh, mampus kalau ketahuan” lanjutnya dalam hati, “e, aw. Sakit...” kata febby sambil memegangi kakinya.
“loe sih udah tau kakinya sakit masa’ lari-lari sih...”
“abis, gue takut kak, gara-gara nih cowok sarap!! Tadi tu Cuma Refleks aja kok kak, e, kak dicky, Lihat ada cowok yang kurang ajar ama gue, masa’ dia tidur di kamar gue, pasti dia ngapa-ngapain gue” kata febby
“eh sembarangan aja loe kalau ngomong, ini tu kamar gue. Lagian siapa juga yang ngapa-ngapain loe ha!!!”
“alah udah loe ngaku aja. Loe pasti bermaksud kurang ajar kan ama gue, dasar cowok sarap!!”
“loe tu yang sarap, kak dicky, siapa sih dia?” tanyanya.
“dia itu...” kata dicky.
“tunggu, tunggu, tunggu, kak dicky kenal dia?” potong febby.
“heh, loe tu rese banget sih, motong-motong pembicaraan kakak gue”
“ha?? Maksud loe... kak dicky ini... kakak loe??” tanya febby kaget
“ya iya lah”
“jadi loe itu hengky??”
“iya!! Kok loe tau gue?? Jangan-jangan loe itu pengagum rahasia gue ya??”
“ha!! Udah gila apa, gue jadi pengagum rahasia loe, eh gue itu masih punya mata lagi, gue masih bisa bedain yang mana yang baik dan mana yang buruk buat gue, nggax cowok sarap kaya loe”
“berhenti bilang gue sarap!!!”
“kenapa? Nggax suka, dasar sarap”
“loe tu ya...”
“sudah, sudah, sudah. Hengky loe tu apa-apaan sih, loe harus baik-baik sama febby.” Kata dicky
“lho kok kakak belain cewek rese ini sih?” tanya hengky nggax terima
“hengky... ikut kakak sekarang.” Kata dicky
“tapi kak dia...”
“udah, ikut aja ntar kaka jelasain” kata dicky sambil melangkah keluar dan mau nggax mau hengky mengikutinya
“awas loe” kata nya saat melewati febby.
“apa??!! Dasar sarap!!1” kata febby.
“loe...”
“hengky...” kata dicky. Dan febby langsung senyum-senyum penuh kemenangan, dan sempet menjularkan lidah kearah hengky, sementara hengky udah makin bete dan keluar mengikuti kakak nya.
Saat sarapan pagi febby dan hengky pun bertengkar tempat duduk, yang membuat dicky jadi pusing, dan membela febby itu yang membuat hengky jadi tambah sebel dan mau ngerjain febby.
Siang itu febby sedang asyik nyiram bunga ditaman, dan tampak hengky yang baru keluar dari rumah dengan pakaian yang rapi, sepertinnya ia mau berangkat kuliah, setelah melihat febby yang lagi nyiram bunga hengky punya ide dadakan untuk mengerjai febby dengan mengaget kannnya.
Dengan hati-hati hengky mendekati febby yang sedang membelakanginya, dan begitu dekat..
“dor!!!”
“wa..!!!” teriak febby dan refleks ia membalikkan badan, tapi berhubung ia lagi megang semprot, air yang untuk menyiram bunga kini berbalik untuk menyiram hengky. Tentu saja hengky kaget.
“eh, ini gue.... berhenti!!!” teriak hengky sambil menghindar.
“eh ya ampun!! Sorry-sory. Gue nggax tau” kata febby sambil mematikan semprotannya.
“gila ya loe. Emang dikira gue itu bunga apa? Pakek di siram-siram segala. Gue itu udah mandi tau nggax!!!” kata hengky.
“yeee, gue kan udah minta maaf. Loe nya aja yang dodol udah tau gue lagi nyiram bunga ngapain di belakang gue. Jadi bukan salah gue kan???” kata febby santai.
“eh, loe tu udah salah nyolot lagi”
“ha!!! Nggax kebalik nih. Lagian loe ngapain pake acara ngaget-ngagetin gue segala?” tanya febby. “hayo, napa coba? Pasti loe mau ngerjain gue kan???” lanjutnnya, hengky bingung mau jawab apa. “dasar sarap!!!!”
“berhenti bilang gue sarap!!!”
“kenapa??”
“loe...” kata hengky sambil berjalan mendekati febby, refleks febby langsung menyemprot kan air ke wajah hengky.
“wei, wei, wei, stooop!!!” teriak hengky tapi febby bukannya berhenti malah makin mengarah kan semprot kewajah hengky yang membuat hengky kewalahan, dan pergi.
“awas loe ya!!! Ada kesempatan gue bales loe!!!” teriak hengky sebelum pergi.
“gue nggax takut!!!” tantang febby, yang makin membuat hengky tambah bete.
Selesai menyiram bunga febby masuk kerumah, dan saat mau menuju kamarnnya ia di sapa ama dicky.
“febby...”
“ya kak,”
“duduk sini, kakak mau ngobrol” kata dicky, febby pun duduk diruang tengah berhadapan ama dicky.
“ada apa kak? Apa gara-gara hengky basah tadi?? Itu nggax sengaja kok kak, abis hengky sendiri tuh masa dia ngagetin gue sih, ya udah jadinya kesiram deh” kata febby sebelum dicky ngomong.
“bukan kok, kakak Cuma mau ngajakin loe ke mall, mau nyariin baju buat loe, masa’ loe pakai baju itu terus sih, kan baju-baju loe semuanya hilang gara-gara sm*sh, jadi kakak juga ada andil dalam hilangnya semua barang-barang milik loe”
“kakak nggax keberatan?” tanya febby.
“ya nggax lah masa keberatan sih? Kalau kakak keberatan mana mngkin kakak ngajakin loe”
“tapi gue mana ada uang ”
“ya elah itu loe fikirin, tenang aja kakak yang bayarin”
“beneran kak? Tapi kakak tenang aja besok kalau gue ada uang pasti gue ganti kok” kata febby
“ah udah, jangan difikirin, ini kan kakak sendiri yang mau bukan loe yang minta,”
“ya tapi kan....”
“udah lah, yuk..” ajak dicky.
Mereka pun berangkat, begitu tiba di mall febby milih-milih baju dan beberapa aksesoris lainnya semuannya dicky yang bayarin, meraka jalan bareng ke permainan anak-anak dan ikutan main di ‘super gane’, mereka juga makan siang bareng, pokoknya hari itu mereka seneng-seneng padahal mereka baru ketemu sehari tapi udah kayak berteman lama, itu yang membuat febby seneng banget, apa lagi dia bisa akrab ama sm*sh.

cerpen remaja



Selesai makan mereka ngobrol-ngobrol bareng.
“kak, gue boleh minta sesuatu nggax?”
“boleh, ngomong aja, kalau kakak bisa pasti kakak kasi”
“e, gue mau minta kakak nyariin febby kerjaan”
“kerja? Emang loe mau kerja apaan?”
“ya terserah pokonya yang bisa ngedapetin duit yang halal, lagian guepingin kuliah, ya kalau gue dapat kerjaan kan febby bisa kuliah”
“emmm, apa ya... e loe punya keahlian apa, ya biar kakak cariin kerjaan yang sesuai ama keahlian loe...”
“e, apa ya... kayaknya gue bisa ngarang cerita atau lebih tepatnya gue bisa ngebuat cerita karangan gitu”
“seriuzz??!!” tanya dicky kayak nggax percaya.
“he’eh, dulu waktu di SMU gue sering buat karangan, ya nggax bagus-bagus amet sih tapi ya... mungkin bisa”
“wah bagus tuh, ya udah loe buat aja, ntar kakak yang atur semua keperluannya, pokoknya loe terima bersih aja” kata dicky sambil tersenyum,
“ha??? Seriuz kak, kakak mau bantuin gue???”
“ya iya lah, masa’ kakak bohong sih” jawab dicky.
“thanl’s ya kak”
“santai aja, ya udah kalau gitu, kita pulang yuk, abis itu loe bisa cepet-cepet nulis cerita loe, ya loe buat aja kayak biasanya” saran dicky.
“he’eh, ya udah yuk” ajak febby sambil beranjak dari tempat duduknya sambil tersenyum.

cerpen remaja

Cerita pendek perjalananku

cerita pendek perjalankuKetemu lagi dengan serba serbi, kali ini serba serbi akan berbagi cerita pendek perjalananku, posting ini merupakan kelanjutan dari posting sebelumnya, cerita perjalanan serba serbi, yang mengisahkan tentang perjalanan dari rìau kejakarta, dan kali ini akan mencoba bercerita tentang perjalan menuju monas yang sungguh penuh perjuangan untuk bisa sampai dipuncak monas. yang katanya kota jakarta itu sangat indah bila dilihat dari atas
Jum'at 16 maret 2012 sekitar jam 16 wib, serba serbi berangkat dari kontrakan sepupuku yang rencananya ingin menuju monas, namun batal karena macet yang sangat luar biasa panjangnya, mulai dari mol mangga dua sampai keancol, melihat keadaan macet yang sangat luar biasa itu.
cerita pendek perjalanku
"Gimana ni wong, macet panjang banget..? Mau dilanjutin pa nggak..?" Tanya sepupuku.
"Emang masih jauh ya, monasnya wong?" Aku balik bertanya, sebenarnya nama sepupuku itu bukan wong, tapi harsih, berhubung, namun aku lebih suka memanggil dengan sebutan wong yang artinya manusia, tapi sisepupuku malah ikut-ikutan manggil serba serbi dengan panggilan wong.
"Ya jauhlah.."balasnya.
Setelah berdialok, rapat dengannya akíhirnya kami putuskan untuk membatalkan perjalanan menuju monas, dan diganti keancol, alasannya simpel, ancol lebih dekat, dan hari sudah lumayan sore, namun cerita diancol nggak serba serbi ceritakan sekarang ya?
Sabtu 17 maret 2012 sekitar jam 15an wib serba serbi ditemani sepupuku yang setia kembali mencoba berpetualang untuk menuju monas, niat awalnya sih jam 11 wib sudah berangkat pergi, namun sepupuku lagi banyak kerjaan rumah, seperti mencuci, dan beres-beres rumah.
cerita pendek perjalankuDalam cerita pendek perjalananku yang kedua ini untuk menuju ke monas, berjalan dengan lancar, tidak terjebak macet, dan saat berada dibaswey juga dapat tempat duduk, karena orang tidak terlalu ramai, namun demikian, mujur ternyata belum menyebelahi serba serbi karena ternyata monas udah tutup, dan kami hanya bisa berada dihalaman monas, tampa bisa masuk kedalam, malam minggu pertama serba serbi dimonas ditemani cewek cantik, he..he.., ya walau masih family, kami habiskan waktu malam minggu dengan ngobrol dan ngemil, sambil melihat monas dimalam hari, sangat indah, walau serba serbi baru ketemu yang kedua, setelah sekian lama tidak bertemu, ya kira-kira 19 tahunanlah, namun demikian kami merasa nyambung untuk ngobrol, hingga tidak terasa waktu telah menunjukkan jam 21 lewat, dan kamipun bersiap-siap untuk pulang, kerumah bibi, yang berada dibogor, ya lumayan jauhlah, kira-kira memakan waktu 2 jam perjalanlah untuk sampai kesana, dan sekitar jam 23 wib baru kami sampai dirumah bibik, capek juga, membuat kakiku pegel-pegel.
Rasa Penasaran serba serbi akan monas belum juga terobati, walaupun sudah melihat monas, karena belum bisa masuk, dan naik kepuncak monas, sehingga membuat aku dan sepupuku berniat untuk pergi lagi kemonas esok harinya, walau badan pegel-pegel karena kecapean.
Minggu 11 Maret 2012 sekitam jam 08:30 Wib serba serbi melanjutkan perjalanan menuju monas, namun kali ini rada apes, karena dalam perjalanan serba serbi nggak ada dapat tempat, jadi berdiri terus, mulai dari bogor sampai kemonas, capek deh, dan ditambah lagi antri panjang banget untuk bisa naik kepuncak, hampir 3 jam antrinya, kek mau patah ja kaki ini dibuatnya, namun itu semua tidak apa-apa demi bisa melihat kota jakarta dari puncak monas, sunggu indah dilihat dari atas, namun serba serbi nggak terlalu lama berada dipuncak monas, paling cuman 30 menit, alasannya simpel siharsih takut ketinggian, kami pun turun dengan perasaan puas karena telah bisa mencapai puncak monas, walau harus dibayar dengan kaki yang pegel-pegel.

cerita pendek perjalanku
Monas





cerita pendek perjalanku
Pemandangan Monas dari atas





cerita pendek perjalanku
Pemandangan monas dari atas




Sekitar jam 5 an kami telah berada dibawah, sebelum pulang juga disempetkan untuk foto-foto dahulu, buat kenang-kenangan, he.he, dan duduk ditaman monas sambil istirahat, capek tau.

cerita pendek perjalanku
Pemandangan monas dari bawah



Setelah dirasa cukup istirahatnya, kamipun melanjutkan acara pulang lagi, karena hari udah menjelang malam, lagi-lagi derita datang lagi, serba serbi nggak dapat tempat duduk, berdiri terus ditambah baswey penuh, sampai kerumah, sungguh melelahkan.
Demikian cerita pendek perjalananku kemonas, capek, kaki pegel-pegel namun perasaan terasa puas. Nantikan cerita selanjutnya saat berada diancol

Cerpen remaja hadirnya cinta part VI

Cerpen remaja

cerpen remajaMelanjutkan tentang cerpen remaja hadirnya cinta part V kali ini serba serbi akan mencoba menyambung lagi, maaf ni karena baru bisa nyambungnya karena lagi lumayan sibuk ngurusin blog yang satunya lagi, kan pengen mau buat toko online Kopi Luwak, eh kok malah ngelantur pulak, langsung aja ya biar nggak kebuang waktunya dengan percuma, ya nggak...? bagi yang belum baca yang part sebelumnya keli aja cerpen remaja hadirnya cinta part V bagi yang udah ngebaca langsung aja kita mulai

Cerpen remaja hadirnya cinta part VI


"Apa tujuan pertama loe kesini" Tanya Vany saat diperjalanan pulang
"Pengen kenal ama loe" Jawab Arya
"Gue seriuz"
"Loe pikir gue bercanda...?"
"nggak-nggak kok tiba-tiba loe bisa ada ditaman...?
"Tadi itu gue baru datang, rencanya mau langsung kerumah Nita, tapi saat gue melewati kursi taman gue lihat ada yang menangis, gue perhatikan kek pernah lihat wajah loe, begitu gue inget foto loe, gue langsung inget kalau itu loe."
"Jadi loe nggak tau gue nangis gara-gara apa...?"
"Awalnya sih nggak, tapi saat loe bilang, cowok itu semuanya brengsek, gue tau pasti loe nangis gara-gara pacar loe."
"Oh... makanya loe menghibur gue ea...?"
"Tadi itu bukan cuman untuk menghibur loe, tapi itu kenyataan, dan gue nggak bisa lihat cewek menangis, apa lagi gara-gara cowok, gue ikut merasa bersalah, karena gue cowok" Kata Arya
"Owh ya...? syukurlah kalau loe fikir gitu, tapi sekarang dia udah bukan pacar gue lagi kok."

cerpen remaja

"Emang apa yang terjadi...?"
"Dia ngeduain gue, yang lebih parahnya lagi adalah pacarnya itu sahabat gue sendiri"
"Ihhh emang brengsek ya tu cowok...?" Kata Arya geram
"Udahlah gue nggak mau ngomongin itu lagi"
"Tapi harusnya bersyukur, karena loe taunya sekarang, kalau nggak pasti mantan pacar loe masih ngebohongin loe" Kata Arya
"Iya juga sich, tapi gue udah nggak percaya dengan yang namanya cowok, jadi percuma aja loe ngedekitin gue, loe pasti nggak bakalan berhasil."
"Eh belum tentu, gue masih belum menyerah lho, tapi walau pun gue nggak bisa ngedapetin loe seenggaknya gue punya kenangan indah bersama loe."
"Oh ya...? so sweet banget, kita lihat aja entar apa yang akan terjadi"
"he...he.... tapi rumah loe masih jauh nggak...?"
"E... nggak kok. E.. itu rumah gue" Kata Vany sambil menunjuk sebuah rumah yang tak beberapa jauh darinya.
"Oh... nggak kerasa kita jalan udah jauh juga "
"Iya... e.. thanks ya loe udah nganterin gue e... mau masuk dulu nggak...?" Tawar Vany
"e... nggak usah deh, udah malam juga, gue mau langsung pulang kerumah Nita aja"
"Oh ya.. udah"


cerpen remaja

"oh ya... loe biasanya berangkat kekampus jam berapa...?" Tanya Arya
"Kenapa nanya-nanya...? mau nganterin gue...? " Tanya Vany ngasal
"Kalau loe nggak keberatan sich"
"Kalau gue keberatan juga pasti loe bakalan tetap datang kan..? "Kata Vany
"he...he... itu loe tau.. nah sekarang kasi tau"
"ehm.. kalo gue nggak mau...?"
"Gue bisa nanya ama Nita"
"ya udah nanya aja langsung ama Nita, gampangkan...?" Balas Vany santai
"ih.. loe tu.. bisa nggak sich bersikap baik dikit ama gue...?"
"Enggak"
"Ya udahlah tapi gue belum nyerah kok, sampai ketemu besok ya..." kata Arya sambil melangkah pergi. Tapi....
"Arya bingung...."
"ada apa...?"
"e... nggak jadi e. ya udah gue masuk dulu ya... kata Vany dan melangkah masuk kedalam rumahnya.
"he....?!!!" Kata Arya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal karena bingung atas sikap Vany, kemudian menggelengk-gelengkan kepala dan melangkah pergi
Begitu sampai dikamar Vany langsung merebahkan tubuhnya dikamarnya dikasur sambil menatap langit-langit kamarnya, begitu juga yang dilakukan Arya mereka tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

Cerpen remaja



Paginya Vany bangun lebih awal dan ia sengaja berangkat lebih cepat dari pada biasanya, setelah rapi Vany melangkah kemeja makan dan Vany hanya mengambil sepotong roti yang telah disediakan mamanya.
Vany keluar dari rumahnya dan saat melangkah tiba-tiba ada yang mengklaksonnya, ia melihat sekeliling mencari asal suara dan tempak tak jauh darinya ada seorang cowok yang telah dikenalnya.
"Arya loe nggapain disini pagi-pagi gini...?"
"Ya mau ngantar loe lah"
"Inikan baru pukul 06:07 loe sejak kapan disitu...?" Tanya Vany setelah melirik jam tangannya
"he..he... jam 05:00 pagi"
"What...?!!! jam lima...?"
"Ye nggak usah teriak-teriak juga gue denger kok, gue kan nggak budeg" kata Arya
"Ck....ck...ck... loe udah gila ya...?"
"Ya enggaklah, sembarangan aja, gue tau loe pasti hari ini akan pergi lebih awal, makanya gue juga datangnya lebih awal."
"Loe tau dari mana....?"
"Loe nggak tau ya...? gue kan bisa ngeramal?"
"ih sok tau"
"Bukan sok tau, tapi gue emang tau kok loe pasti datang lebih awal karena mau cepet-cepet ketemu gue kan...?"
"ih... ke pe dean banget loe yang ada tuch gue mau menghindar dari elo..."
"oh ya....? gue salah tafsir ni tadi pagi, tapi nggak papa deh, mau loe apa itu gue nggak penting yang penting sekarang loe ikut gue"
"Maksa nih ceritanya...?"
"Sebenarnya sich niat gue ngajak, tapi kalau loe mikirnya gitu terserah loe deh, udah yuk naik"
"Kalau gue nggak mau...?"
"Loe harus mau, udahlah mending sekarang loe ikut gue ntar waktu kita berkurang"
"Berkurang...?" Tanya Vany sambil melirik jam tangannya "ini aja baru jam 06:15 gue masukkan pukul 08:00 dari sini kekampus 15 menit juga sampai."
"Ya emang sich, tapi itukan biasanya, namun kali ini mungkin kita bakalan tiba dikampus 1 jam setengah lagi, makanya buruan naik " Kata Arya
"Motor rongsokan dari mana nich " Kata Vany sambil duduk dimotor yang dibawa Arya tadi
"Sembarang rongsokan, ini baru tau"
"What...? baru apanya....?"
"Baru.... baru makek maksudnya eh... baru gue pakeklah maksudnya" Ralat Arya
"Ya udahlah yuk jalan"
"Sekarang...?"
"Nggak.. nunggu gue tua...! heran jelaslah sekarang"
"he...he... bercanda gitu aja sewot"
"Udah deh jangan meledekin mulu' " Kata Vany "Mas...mas kampus Mawar ya?" lanjutnya sambil menepuk bahunya Arya
"Enak aja emang loe kira gue tukang ojek apa...?"
"Lho emangnya nggak...?"
"Ojek pun ojeklah ya udah kita berangkat sekarang" kata Arya dan mengendarai motonya meninggalkan halaman rumah Vany
"Tadi loe pasti bercandakan" Tanya Vany saat diperjalanan
"Soal...?"
"Loe datang kerumah gue pukul 05:00"
"Loe nggak percayakan....?"
"Ehm... bisa dibilang gitu"
"Terserah ama loe aja. Kalau loe percaya ya bener kalau nggak ya terserah" Balas Arya
Besambung dulu ya tentang cerpen remajanya...

cerpen remaja

Cerpen remaja hadirnya cinta Part V

Cerpen Remaja cinta


cerpen remajaWah udah lama ni nggak ngelanjutin cerpen remaja cinta ni, kali ini serba serbi akan mencoba melanjutkannya. udah banyak juga yang minta supaya melanjutkan. sekarang waktunya... he..he... Namun mungkin ada juga sahabat yang belum sempet membaca cerpen remaja yang part IV kelik Aja Cerpen remaja hadirnya cinta part IV untuk membacanya. Bagi yang udah sekarang lanjut membacanya

Cerpen Remaja cinta


“Ha…ha… bingungkan loe… he..he…he… samalah sebenarnya gue juga bingung sich…”
“???!!!@?!?!”…….
“Makin bingungkan loe sebenarnya gue juga sich “ Kata Arya. Vany meletakkan tangannya didahi Arya
”Loe sakit ya....?” Tanya Vany
”Sembarangan.. !!! Sakit...! ”Kata Arya
”Tapi dahi loe panas tu atau jangan-jangan loe lupa minum obat ya....?”
”Loe pikir gue ini apaan ha...? Stress..!?”
”Lho jadi loe baru nyadar..?”
”Ih... nyebelin banget sih loe...”
”He..he... bercanda, gitu aja marah....?”
“Udahlah kita akhiri basa-basi ini, ehm.... by the way loe tadi nangis gara-gara apa sich...?”
“Tolong jangan bahas itu lagi, Gue nggak mau, ehm… tapi bukannya tadi loe nenangin sambil bilang cowok brengsek, gue kira loe udah tau masalahnya..?”
“Sebenarnya...... tadi itu..... gue cuman nebak aja”
“He...?! Serius loe...?
“Ia biasanya cewek kalau lagi nangis sendirian pasti gara-gara cowok”
“Iya emang cowok itukan brengsek!!!!”
“Bener banget tuch, emang cowok itu pada brengsek, tapi kecuali gue.....”
“Iya bener kalau semua cowok itu brengsek and loe nggak berarti...”
“Apa.....?”
“Bisa dicurigain nih, loe ini cowok apa bukan”
“Loe fikir gue itu banci...?”
“Bukan gue lho yang ngomong....?”
“Kalo gue banci mana mungkin gue suka ama loe...”
“iya juga sich...”
“ha la kan makanya gue nggak banci, eh tapi seriuz nich loe nggak suka ama gue..?”
“Untuk sekarang nggak...”
“Kalau kedepannya....?”
“Ehm... nggak tau... gue kan bukan peramal “
“Tapi gue masih punya kesempatan kan..?”
“Kesempatan.....?” Vany balik bertanya...
“Gue bakalan ngebuat elo suka ama gue...”
“Emang bisa....?” Vany pura-pura bingung
“Kita lihat aja. Gue yakin loe bakalan suka ama gue bahkan mungkin kalau gue lihat malah sekarang aja loe udah suka ama gue...”
“IDIH PD BANGET LOE....?”Kata vany kesel, (sengaja dibuat besar oleh editing biar pembaca juga ikut kesel ngebacanya... he...he.... kaya Vany, biar adil)
“Itu harus ...!!! hal yang harus dimiliki oleh setiap cowok, percaya diri..!!! percaya diri itu perlu”
“Iya PD itu emang perlu, tapi kalo elo itu buka pd tapi kepedean lebih tepatnya”
“Ok itu gue nggak perduli, pokoknya gue yakin loe bakalan suka ama gue, ehm...???!!! bagai mana kalau kita taruhan...?” Kata Arya..
“Taruhan...? emang taruhan apa....?” Kata Vany bingung
“Iya taruhan, kalau dalam seminggu ini gue bakalan buat loe suka ama gue...”
“He...!?”

Cerpen remaja cinta


“Loe masih bingung..? Kalau nggak gini aja kalau dalam seminggu ini gue bisa dapetin loe atau loe suka lebih tepatnya loe harus nyium gue....”
“What....?” Kata Vany terkejut, terlihat dari expresi wajahnya yang jadi merah menyala secara tiba-tiba.
“Loe nggak denger atau pura-pura nggak denger sich...?”
“Iya gue denger, tadi cuman reflek aja, ehm... kalo loe nggak berhasil....?” tanya Vany
“Gue bakalan pergi dari kehidupan loe untuk selama-lamanya, gue nggak bakalan muncul lagi dihadapan loe, kalau perlu gue bakalan ngelupain loe...”
Ehm....?”
“Impas kan...? loe mau nyium gue atau gue bakala pergi dari sisi loe untuk selama-lamanya..”
“ehm... Oke....! gue setuju”
“Deal.....!?” kata Arya sambil mengulurkan tangan
“Deal.....!” balas Vany dan balas menjabat tangan Arya
“Oke satu minggu diawal dari besok pagi gue bakalan tinggal dirumah Nita selama satu minggu ini untuk ngebuat loe suka ama gue...”
“Loe nggak kuliah...?”
“Kampus gue libur”
“Kok kampus gue nggak”
“Nggak tau... tanya aja ama Kepsek jangan ama gue donk, loe fikir gue asistennya apa...?
“Bukanya Kepsek itu untuk sekolah ya...?”
Emang gue bilangkan tadi Dosen”
“Masak sich bukanya kepsek...???!!!!”
“Yeee orang gue yang ngomong, kok loe yang protes, gue bilangkan dosen yeee...”
“Nggak loe bilang tadi.....?” Belum selesai Vany menyelesaikan kata-katanya sudah keburu dipotong oleh Rian
“Udah donk kita kan baru kenal masak sich udah berantem..” potong Arya
“Kenapa nggak...?” balas Vany
“Ah udahlah, eh gue anterin loe pulang ya....?”
“Emang loe tau rumah gue...?”
“Itu dia masalahnya, gue nggak tau rumah loe, itu makanya gue nganter loe pulang sekarang, agar tau rumah loe dimana...?”
“Oh pinter.... kalau gue nggak mau...?”
“Gampang, gue kan bisa ngikutin loe pulang, kalau nggak gue nanya aja ama Nita” Kata Arya santai
“Bagus...”
“Of course”
“a ye lah...”
“Ya udah loe mau pulang sekarang nggak...?”
“Nggak....!!!”
“Emang loe belum puas menangisnya....?”
“Loe ngeledekin gue ya...?”
“Baguslah kalau loe sadar..”
“Ihh re-sek banget sich loe...?”
“suke-suke lah... kan udah sore nich, emang loe mau kemana lagi....? sore-sore kek gini..?”
“Apa perdulinya sama loe...?” Jawab Vany sewot
“emang nggak ada sich... untuk sekarang, tapi sebentar lagi iya...”
“Maksudnya....?”
“Ih.... telmi banget sich loe....?”

Cerpen remaja cinta


“Enak aja....!!!”
“Lho itukan kenyataan, udahlah pokoknya sekarang loe mau atau nggak loe harus pulang sekarang” Kata Arya memaksa
“Kalau gue nggak mau....?”
“Gue paksa”
“Kok gitu...?”
“Karena udara malam itu nggak bagus untuk tubuh, loe bisa sakit, jadi loe harus pulang sebelum malam”
“nggak mau gue mau masih disini”
“nggak bisa. Besok kita kesini lagi ayo pulang sekarang, kalo nggak mau gue gendong nich” Kata Arya siap-siap mengendong Vany Reflek Vany menghindar
“nggak... nggak... nggak ....!!!!! Re-se’ banget sich loe...? iya... iya.. gue pulang. Puas....” Kata Vany Sebel.
“he..he.. gitu donk... dari tadi kek...”
“Uh.. menyebalkan....” Kata Vany sambil melangkah meninggalkan taman dan diikuti oleh Arya
Bersambung lagi, he..he... Udah capek ngetiknya besok kita lanjutkan lagi tentang cerpen remaja hadirnya cinta part VI Oke

Cerpen remaja cinta

cerpen remaja hadirnya cinta part IV

Cerpen Remaja cinta


cerpen remajaSebagai janji kemaren serba serbi akan melanjutkan cerpen remaja "hadirnya cinta"
hari ini serba serbi sambungnya lagi kalo yang posting sebelumnya part III sekarang part IV bagi sahabat mungkin ada yang belum baca yang sebelumnya kelik cerpen remaja "hadirnya cinta part III"
sekarng langsung baca aja ya.....

Cerpen Remaja hadirnya cinta


"karna gue suka sama loe sejak pertama kali melihat loe..." jawab Arya yang pasti membuat Vany kaget
"loe suka ama gue...?"
"kenapa...? loe nggak suka...?"
"loe pasti bohong...?"
"loe fikir ngapain gue nyanyi n main gitar kayak orang gila disana kalau bukan mau menghibur elo
ha...! apa elo masih nggak percaya..."
"Tapikan kita nggak saling kenal..."
"siapa bilang"
"lho emangnya kita udah kenal..."
"menurut loe..."
"dimana kita pernah bertemu...?"
"kita emang nggak pernah ketemu, tapi kita sering telfonan bahkan sms-an"
"loe tujak ojek itu ya..." tebak Vany
"eh keterlaluan... enak aja tukang ojek,, masak cowok sekeren gue tukang ojek sih.." Arya sewot
"kalo nggak siapa..."

Cerpen Remaja cinta


"Apa loe beneran nggak ngenalin gue..?" tanya Arya, Vany menggeleng "sungguh" kali ini Vany mengeleng "sekalipun suara gue...?!" tanya Arya kaget. Vany masih tetap menggeleng "uh keterlaluan" kata Arya sebel.
"loe marah...?"tanya Vany
"nggak" balas Arya singkat
"sama sekali nggak...?" tanya Vany
"he...eh.."
"kalau begitu ayo beritau siapa loe sebenarnya"
"nggak mau.."
"kenapa...?"
"karena kalau gue bilang siapa gue tapi loe nggak kenal, maka gue akan sedih"
"kalau gitu kasi tau aja ciri-cirinya"
"nggak mau"
"kalau nggak mau. gue bakalan benci banget ama loe"
"he...?!"
"ayo katakan"
"baiklah, gue bakalan nyanyiin sebuah lagu, loe harus dengerin bener-bener lagunya..." kata Arya dan memetik senar gitarnya yang berirama lagu
"doa untukmu sayang by wali" kata Vany
"maksud loe"
"Ia tadikan loe bilangkan gue harus dengarin baik-baik lagunya, nah gue udah tau kalau lagunya wali jadi walaupun gue nggak denger gue udah tau"
"emang, tapi maksud gue saat loe dengerin lagu gue nyanyi loe harus sambil mikir-mikir apa loe punya kenangan ama lagu itu...."
"e.. itu.."
"diam ya... loe harus mikir n mengingat-ingat" kata Arya dan mulai menyanyi, tampak Vany mendengarkan dengan seksama lagu yang dinyanyikan Arya berjudul "Doa untukmu sayang By Wali Band
"gimana loe udah inget..?" tanya Arya setelah ia menyelesaikan lagunya.
"eh...?!" Vany tersadar dari lamunannya.
"loe tau lagu itu kan...?"
"Doa untukmu sayang by wali kan..?"
"ia... maksud gue, kenangan tentang lagu itu...."
"ehm...." tampak Vany mulai mikir dan menggeleng
"loe nggak tau...?" Arya kaget
"I.. iya... eh tapi tunggu...tunggu...tunggu.." kata Vany sambli merogoh saku tasnya dan mengeluarkan hapenya kemudian menelepon seseorang. Tak lama setelah itu hape Arya berbunyi

Cerper remaja cinta

Arya mengangkatnya tampa melihat siapa yang menelponya
"halo"kata Arya dan suara itu nyambung dihape Vany keduanya langsung kaget dan saling melihat.
"jadi...jadi... loe"kata vany nggak meneruskan kata-katanya.
Arya hanya cengar-cengir "loe Arya....?" tanya Vany kaget Arya hanya mengangguk
"ha....!? kenapa loe nggak bilang" kata Vany sambil memukul Arya
"Aduh sakit tau... sadis baget sih loe"
"biarin salah sendiri, kenapa nggak ngasi tau gue kalo loe itu Arya " Vany sewot
"emangnya penting...?"
"menurut loe...?"
"ehm... nggak" jawab Arya
"uhhh keterlaluan..."Vany sebel
"loe marah...?" tanya Arya
"nggak sama sekali nggak, bahkan gue seneng banget malah" jawab Vany sebel.
"oh ya...? bagus deh kalau begitu" balas Arya
"Iih loe tu ya... nyebelin banget sich...? " kata Vany sambil memukul Arya
"ih sadis banget sich loe"
"biarin" kata Vany,Arya langsung melotot
"Gini juga loe suka gue" kata vany lirih
"e.. itu.." Arya kaget
"kenapa...? loe pikir tadi gue nggak dengerin..?"
"loe...?! itu."
"Apa...?"
"ehm tapi loe suka kan....?" goda Arya
"itu... enggak.. siapa bilang" Vany salting
"elo" jawab Arya santai

Cerper remaja "Hadirnya cinta"

"kapan...?"
"barusan"
"eh ngarang.. aduh pengagum rahasia gue ini suka banget memutar balikkan fakta.."
"nggak kok.. orang kenyataan"
"nggak ah"
"jadi loe nggak suka gue...?" Tanya Arya memastikan
"enggak"
"kok enggak sich...?"
"lho emang salah..? kalo gue nggak suka ama loe..?"
"enggak sich, tapi serius loe nggak suka gue...?"
"loe pikir gue lagi bercanda..." Vany tersenyum-senyum
"yah kalau gitu percuma gue datang kesini"
"kok percuma...?"
"ia, gue kesinikan cuma mau baikan ama loe"
"emang kita marahan...?"
"lho emang nggak...?"
"sseinget gue sich enggak"
"jadi loe nggak nyadar kalo malam itu gue marah-marah"
"ehm... yang mana..?" tanya Vany sambil mengerutkan dahinya mengingat-ingat
"itu lho yang loe bilang loe mau jalan ama pacar loe, terus gue ditinggal tidur lagi.."
"oh... jadi saat itu loe marah..?"
"loe nggak ngerasa...?" kata Arya kaget
"he..he... sebenarnya sich... enggak" jawab Vany sambil cengengesan yang membuat Arya makin
kesal
"coba loe kalo mau marah kasi tau gue dulu"
"he..?! untuk"
"ya biar gue tau kalo loe marah"
"ih keterlaluan banget sich loe, loe pikir gue ini anak kecil apa kalau marah minta dihibur"
"guekan nggak bilang mau menghibur loe, gue cuman bilang loe kasi tau kalo loe lagi marah"
"ya udah kalo gitu gue lagi marah"
"O... loe lagi marah tuch..."
"iiihhh loe itu nyebelin banget sich.."
"lho emang salah gue apa...?"
"salah loe... e... tunggu salah loe..e..e.."
"hayo apa coba'.."
"nah itu yang mau gue tanya salah loe itu apa....?" kata Arya
"kalo loe nggak tau salah gue apa kenapa loe marah ma gue" balas Vany
"nah itu juga yang mau gue tanyaain kenapa gue marah ama loe.."kata Arya
"?????!!@@@@@?????" Yah bersambung lagi. nantikan cepen remaja hadirnya cinta part V

Cerpen Remaja cinta

Cerpen remaja Hadirnya cinta part III

cerpen remajaMelanjutkan tentang posting cerpen remaja hadirnya cinta, kali ini serba serbi akan melanjutkan lagi tentang cerpen remaja hadirnya cinta part III, bagi yang belum membaca cerpen remaja hadirnya cinta part II kelik "Cerpen Remaja Hadirnya Cinta Part II". Oke langsung aja kita baca.

Cerpen remaja hadirnya cinta Part III


Sore itu Vany dan Raihan jalan-jalan, cari buku, makan icekrem di taman, maen game dan yang terakhir makan direstoran sambil ngobrol-ngobrol dan sesekali tertawa senang.
"Raihan..... " sapa seorang cewek disamping Vany dan Raihan menoleh refleks, Raihan tampak kaget dengan kehadiran cewek dihadapannya.
"Lho Sarah...? lho sama siapa....?" tanya Vany.
"Gue sendiri, boleh gabung nggak...?" Tanya Sarang.
"Oh pasti, silakan" balas Vany ramah.
"makasih, oh ya Han loe udah lama disini...?"
"gue...!?"
"nggak kok, baru aja" Vany yang menjawab "eh pacar loe mana...?" tanya Vany
"kok nggak diajak", lanjutnya
"Lho emangnya loe nggak tau.....?" tanya Sarah
"tau apa!?" tanya Vany bingung
"pacar gue itu sepupu loe..." jawab Sarah
"Sepupu...??!!" Vany makin bingung, karena setahunya ia hanya memiliki satu sepupu cowok itu pun baru 5 tahun
"iya sepupu ini si Raihan, la, la, la....
"ha....!!! maksudnya...?!"
"iya raihan dia sepupu lho kan?!"raihan sepupu gue?tanya vanybingung sambil menarik raihan yang tampak kebingungan.
"lho emangnya bukan? oops salah ya oh ya han bukanya loe bilang hari ini loe bakal nemenin sepupu loe cari buku.

Cerpen remaja hadirnya cinta

jadi sepupu loe bukan vany?!" tanya Sarah.
"itu......."
"sarah....jadi Raihan pacar loe ?"tanya vany kaget.
"iya gimana menurut loe kita cocok gak?" jawab sarah.
mendengar itu vany kaget banget dan sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"cocok -cocok banget malah selamat ya.....tapi gue saranin sama loe untuk lebih bisa mengenal siapa pacar loe itu. udah dulu ya kalian kalau mau ngobrol-ngobrol aja gue mau pulang, udah sore.........da..."kata vany dan langsung beranjak meninggalkan restoran dengan prasaan hancur dan air mata.
"vany....!"teriak raihan dan siapa mengejar vany tapi di tahan ana sarah.
"lho ada-apa han ? tanya sarah.
"eh ga ada apa-apa kok"jawab raihan dan kembali menduduki kursinya dengan perasaan tidak menentu Vany terus berlari dan duduk dikursi taman sambil menangis sejadi-jadinya. Pacar yang selama ini ia anggap sebagai orang yang sangat dipercaya tapi nggak lebih dari se
orang munafik
yang sangat egois ternyata ia pacaran dengan sahabatnya sendiri
ia nggak tau. Vany sudah tidak perduli lagi dengan keadaan sekelilingnya. Ia nggak peduli dengan orang yang lalu lalang yang tak melepas pandangan darinya, ia udah nggak peduli dengan apapun kerena saat ini hatinya benar-benar ancur. handphonenya berdering tidak digubrisnya sedikit pun. Disaat kesedihannya amat sangat tiba-tiba ada sesorang menarik tubuhnya dan langsung memeluknya. Vany tidak coba memberontak karena ia sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, saat ini ia benar-benar sedih. Tapi dalam dekapan cowok yang memeluknya Vany merasa tenang.
"elo ngpain tiba-tiba nangis disini, emang nggak malu apa?" tanya cowok yang memeluknya.
"suara ini.....?"kata Vany didalam hati dan refleks mendongakkan kepalanya menatap cowok yang memeluknya, Vany kaget dengan seseorang yang memeluknya, ia langsung mundur tiga langkah wajahnya tidak dikenal tapi... suaranya sudah tidak asing lagi, pertanyaannya siapa dia? cowok itu duduk dengan santai dikursi yang tadi didudukinya, dengan perasaan aneh mungkin ia bingung reaksi akan secepat itu.
"loe siapa...?" tanya Vany sambil mengusap-usap air matanya dan duduk disamping cowok yang tadi memeluknya, cowok itu jadi salting dan bingung mau jawab apa, Vany terus memperhatikannya.
"apa gue kenal ama loe...?" tanya Vany hati-hati.
cowok itu tetap diam.

Cerpen remaja hadirnya cinta

"sebenarnya loe itu siapa...? tanyanya Cowok itu yang yang tak lain adalah Arya langsung berdiri dan memegang bahun Vany dan menatapnya
"loe nggak perlu tau siapa gue, tapi yang jelas gue tau siapa loe... siapa gue itu nggak penting yang terpenting cuma loe harus tenang...." kata Arya.
"gue nggak kenal loe jadi jangan sok baik dihadapan gue, mendingan loe pergi dari sini, gue nggak butuh siapapun. Cepat pergi" kata Vany dan kembali duduk dikursinya.
"Vany..."kata Arya hati-hati.
"gue bilang pergi....!" bentak Vany
Dengan agak ragu Arya pergi. Vany kembali menangis tak lama setelahnya ada yang menyanyi
Dadalo 'disaat aku mencintaimu' Vany mencari arah suara, ternyata yang menyanyi adalah cowok tadi, yang membuat Vany sebel dan makin menangis.
Arya terus memainkan musiknya hingga sudah entah berapa lagu yang dihabiskanya tapi itu sama sekali nggak membuat Vany menghentikan tangisannya. Arya nggak tega melihat Vany yang terus menangis akhirnya Arya memutuskan untuk menghibur Vany, terserah mau Vany marah atau apalah tapi jangan pernah Vany menangis lagi.
"udah cukup loe harus berhenti menangis" kata Arya sambil mengusap air mata Vany.
"apa pedulinya sama loe. Guekan udah bilang pergi...! jangan ganggu gue, nggak ada yang peduli

Cerpen remaja hadirnya cinta

sama gue. Cowok itu semuanya Brengsek!!!" bentak Vany
"loe salah nggak semua cowok Brengsek"
"Tapi nyatanya...."
"itu cuman cowok loe aja yang nggak bisa melihat cewek sebagik n secantik loe..." Kata Arya
"tapi gue"
"udahlah gue mohon, jangan menangis lagi..." kata Arya yang lumayan tenang
"cowok elo itu emang brengsek, ia nggak pantas dapetin cewek sebaik loe, cowok kek gitu nggak pantes dapet air mata loe, air mata loe terlalu berharga buat cowok kayak dia, gue mohon jangan mengangis lagi... gue nggak sanggup melihatnya..."
"loe kenapa baik ama gue?"
"karna gue........... bersambung
maaf ya sahbat semua bersambung lagi serba serbi bener-bener udah ngantuk banget udah nggak tahan, besok serba serbi sambung lagi Cerpen remaja hadirnya cinta Part IV lagi.

Cerpen remaja "My Dream

cerpen remaja
MY DREAM"


Group boy band terkenal sm*sh
yang sedang naik dauh, dan terkenal dikalangan para fansnya, yang banyak dari kalangan anak-anak cewe’, tak terkecuali ‘febby’.
Seorang anak yang baru tamat SMU minggu lalu, ia ngefans banget ama boy band yang I itu, selain cowo’-cowo’ nya pada keren-keren juga bisa ngedance itu yang membuat febby sangat ngefans ama mereka. Di kamarnya banyak banget poster-poster sm*sh, apalagi ama bisma cowo’ yang ia anggap paling keren diantara temen-temen nya yang lain.
Ia sangat memimpikan untuk bertemu sama mereka semua dan ia berharap impiannya itu bisa terkabulkan.
Siang itu dirumah febby sedang bersiap-siap untuk berkunjung kerumah kakek yang ada di jakarta. Dan febby berharap banget ia bisa bertemu muka ama sm*sh, walau hanya sekali.
Setelah semua persiapannya udah selesai ia dan keluarganya keluar rumah dengan koper ditangan
“udah semuanya?” tanya papanya
“udah kok pa...” jawab febby setelah memeriksanya sekali lagi.
“ya sudah yuk kita berangkat” ajak papanya setelah memasukkan semua koper ke dalam bagasi mobil yang akan mereka tumpangi.
Perjalanan terasa begitu menyenangkan karna mereka bisa menikmati keindahan alam dan febby lah yang paling menikmati perjalanannya itu selain karna ia merasa bisa bertemu sm*sh, ini juga pertama kalinya ia pergi kekota jakarta.
Tak terasa mereka telah tiba dirumah kakeknya, keluarga febby disambut hangat oleh kekek, nenek, dan om, juga tantenya.
Baru sehari tinggal di sana aja febby udah betah banget, pagi itu febby minta izin ama mamanya untuk jalan-jalan menikmati keindahan alam disekitarnya
Sambil berjalan membawa tas sandang yang tak pernah lepas dipundaknya ia melihat-lihat kesekeliling banyak banget kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya. Saat febby mau menyeberangi jalan tanpa ia sadari ada mobil melintas yang tak jauh dari nya. Dan tanpa sempat mengerem mobil itu menabrak febby yang sedang melintas
Untung saja mobil yang menabrak nya tidak terlalu laju tapi sepertinya febby terluka, si pemilik mobil langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri febby yang tertabrak.
“aw, sakit” kata febby sambil melihat kakinya yang berdarah
“ya ampun” suara seorang cowok
“suara ini...” kata febby dalam hati, refleks febby melihat keatas dan...
“kamu nggax apa-apa?” tanyanya panik
“ya ampun beneran lho dia....”kata febby dalam hati ”kak rafa?? Eh, beneran lho dia kan kak rafael dari grop boy band sm*sh...” lanjutnya dalam hati
“ada apa raf?” tanya seseorang dari samping yang baru keluar dari mobil,
“itu... kak bisma” batin febby
“kamu nggax apa-apa?” tanya bisma, tapi febby masih terpana nggax nyangka dengan apa yang ada dihadapannya.
“eh, ini nggax mimpikan?” katanya, yang ngebuat sm*sh bingung febby pun mencubit tangannya ”aw sakit, berarti ini nggax mimpi, ya ampun aku ketemu sm*sh beneran lho” kata febby dalam hati
“hei, kamu kenapa?” tanya bisma karna febby diam aja.
“a...aku...” kata febby yang sepertinya udah nggax bersuara
“eh, kalian kok diam aja sich, lihat donk kakinya itu berdarah” sebuah suara yang mengagetkan mereka refleks febby melirik kearah suara.
“kak morgan...” katanya dalam hati dan baru inget tentang kakinya yang berdarah “ya ampun, kaki aku... a, sakit!!!” teriak febby
“eh, jangan teriak-teriak donk, ntar dikira kamu diapa-apain lagi” kata bisma
“sakit...” kata febby, dan kemudian pingsan.
“eh, bantuin gue bawa ni cewek donk’” kata bisma pada temen-temennya sambil menggendong febby dan memasukkan nya ke mobil di bantuin ama temen-temennya yang lain.
Cerpen remaja "MY DREAM"


Setelah tiba dirumah sakit, febby langsung ditanganni ama dokter, sementara diluar sm*sh sedang bingung banget karna mereka udah menabrak seorang cewek.
“eh, gimana ni? Gimana kalau dia ngelaporin kita kepolisi?” tanya rangga panik.
“ia ya. Kalau gitu pasti sm*sh bakal ada masalah” lanjut dicky
“ya abis mau gimana?” balas reza
“gue juga bingung” kata rafa.
“elo sich raf, bawa mobil nggax hati-hati” kata ilham
“gue kan nggax sengaja. Lagian dia nya yang main nyebrang aja” bela rafa
“ya trus gimana dong” kata bisma
“ya udah lah... ntar kita komunikasi ama dia, dan tanya apa yang harus kita lakuin asal dia nggax ngebawa kita ke kantor polisi apalagi wartawan” kata morgan
“kalau dia tetep mau ngebawa kita gimana?” tanya ilham
“gue yakin kok dia bisa diajak compromi, lagian kayaknya anak nya baik” lanjut morgan
“ya moga aja... ya udah masalah ini kita bicarain ntar aja, sekarang kita pulang aja dulu, lagian udah sore” ajak bisma.
“bener tuch, gue juga mau pulang, tadi adek gue minta dijemput,” lanjut dicky
“ya udah yuk,” ajak rafa, dan dibalas anggukan ama temen-temennya yang lain.
Sementara itu febby yang telah di periksa ama dokter, siuman dan bingung dengan keadaannya.

Istirahat dulu biar nggak bosen.... ya nggak... televisi aja ada iklannya masak ini tidak ya nggak serulah hehehehe





Pembaca udah lihat iklannya sekarng kita lanjut lagi..... cerpen remaja


“aduh, gue dimana nich...” kata febby sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing, kayaknya ni tempat asing banget di matanya. Dan febby pun mengingat kejadian tadi saat ia kecelakaan.
“apa bener ya cowok-cowok tadi itu sm*sh??” tanya febby penasaran, “sumpah gue seneng banget, oh god thank’s....gue nggax boleh sia-siain kesempatan ini, gue harus bisa memanfaatkan ini buat deket ama sm*sh, maafin gue ya tuhan, bukannya gue mau jadi orang jahat tapi... gue Cuma mau deket ama sm*sh doang kok,” kata febby,
“gue harus cari ide...oh ya tas gue mana ya? Jangan-jangan nggax dibawa ama mereka... aduh mana ada hanponenya lagi, gimana gue mau ngabarin mama?” kata febby.
“ya udah lah besok aja, emmm, gimana kalau gue pura-pura amnesia?? Kan gue nggax punya tempat tinggal dan harus tinggal dirumah salah satu dari mereka, tapi... a, nggax, nggax, nggax, aduh apa yaaa???” kata febby hingga kemudian tertidur dan mimpi indah.

Cerpen remaja "MY DREAM"


Keesokan harinya sm*sh kembali menjenguk febby, dan kata dokter febby udah boleh pulang, tapi kaki nya masih harus di perban karna masih ada luka yang belum sembuh. Sm*sh membawa febby ke sebuah kafe untuk membicarakan kesepakatan.
“eh, to the point aja... kamu minta ganti rugi apa ama kita” tanya rafael kepada febby.
“emm....,”
“nama kamu siapa?” potong dicky ramah, yang buat sa*sh bingung dengan keramahan dicky.
“aku?? Aku febby”
“alamat kamu?”
“gini ya... aku itu baru pertama kali nya ke jakarta rencananya aku mau kerumah kakek, tapi.... eh ya tas aku mana??” tanya febby
“tas?? Tas yang mana?” tanya bisma binggung
“tas yang aku pakai kemaren??”
“eh iya ya, dimana??” tanya rangga sama temen-temennya yang lain
“nggax tau...” kata yang lainnya binggung
“lah trus gimana??” kata febby panik
“gimana apanya,? Kalau Cuma tas ma kita bisa beliin yang baru kok”
“ini tu bukan masalah mau ngegantiin atau apa? Tapi di tas itu ada alamat rumah kakek aku, ama hanpone aku juga, kalau nggax ada itu semua gimana aku bisa pulang”
“emang nya kamu nggax tau sama sekali alamat rumah kakek kamu”
“nggax, kan aku udah bilang ini pertama kalinya aku ke jakarta.
“kalau nomor hanpone nyokap, bokap kamu atau pacar sekalian, ada??” tanya bisma
“adanya di hanpone semua, dan aku nggax hafal satu nomor pun” kata febby
“seorang pun??”
“ya seorang pun”
“masa kamu nggax hafal nomor hanpone pacar sendiri”
“ya elah, gimana mau hafal, pacar aja nggax punya”
“ha, ha, ha, hari gini nggax punya pacar...”
“a, rese kalian, emang nya kalaian punya”
“of course”
“ye lah tu..., udah ah, ngapain bahas itu sich, itu tu nggax penting tau nggax” kata febby sebel
“trus gimana sekarang?”
“gimana apa nya??” tanya febby
“ya gimana? Kamu mau kemana sekarang? Sebagai tanda minta maaf karna aku udah nabrak kamu aku bakal membiayai pengobatan kamu dan ngantar kamu pulang. Kamu mau pulang kemana?” tanya rafa
“gimana caranya aku pulang? Aku tu nggax tau apa-apa tentang jakarta, dan aku juga binggung dimana rumah kakek aku, jadi...”
“jadi???”
“ya... aku tinggal ama salah satu dari kalian sampai aku sembuh” kata febby yang mengagetkan sm*sh.
“what???!!!!” kata yang lain
“ya abis mau gimana lagi? Kalian harus tanggung jawab karna udah bikin aku kayak gini”
“ya itu bukan salah kita dong”
“bukan salah kalian gimana? Udah jelas-jelas kalian yang nabrak aku sampai aku pingsan, gimana aku mau bawa tas coba, kalian juga, kalian kan nggax pingsan ngapain kalian nggax mau bawain tas aku?” tanya febby nggax mau kalah.
“ya kita kan nggax tau, lagian kemaren itu kita panik, takut kamu kenapa-kenapa” kata ilham
“menurut kalian itu alasan”
“lho emangnya nggax??”
“ah udah, udah, udah, pokoknya aku mau kalian bolehin aku tinggal ditempat kalian atau kalian semua aku laporin ke wartawan.” Ancam febby
“a, jangan-jangan-jangan, Masa’ ke wartawan sich? Kita tu nggax mau ada urusan ama wartawan”
“ya udah kalau kalian nggax mau aku bawa ke wartawan kalian harus ngebolehin aku tinggal dirumah salah satu dari kalian”
“ha!!! Itu sich bukan bantuin tapi pemerasan namanya,”
“pemarasan? Mana pulak... ini tu sebagai tanda tanggung jawab kalian, kalian harus biayain semua pengobatan aku sampai sembuh abis itu antarin aku kerumah kakek aku”
“aku kan nggax sengaja, lagian kamu juga nyebrang nggax lihat-lihat” kata rafa sebel.
“gimana kalau gini aja, kamu kita antar ke rumah orang tua kamu, ntar kalau kamu udah tau rumah kakek kamu baru kita antarin kerumah kakek kamu dan kita bakal ngebiayaain semua pengobatan kamu” kata morgan
“tapi mor...” kata temen-temennya yang lain nggax terima
“udah, kalian tenang aja. Gimana? Kamu mau kan??” tanya morgan
“eemm,..” kata febby “kalau gue pulang, ntar ketahuan donk kalau gue boong, dan sm*sh pasti bakal marah banget ama gue aduh gimana nih...” kata febby dalam hati “e, emmm..... aku... aku nggax mungkin pulang dengan keadaan aku kaya gini” kata febby.
“nggax bisa gitu dong, kita kan sama-sama salah jadi kamu nggax boleh minta seenaknya”
“ya udah, kalau kalian nggax mau, juga nggax apa-apa, aku bakal pergi dan aku bener-bener nyesel udah ngefans ama sm*sh” kata febby
“jadi kamu fans?”
“sebenernya sich ia, tapi kalau idola aku ternyata nggax bertanggung jawab kaya gini, nggax ada gunanya juga aku punya idola” kata febby sebel.

bersambung......

Mohon dukungannya dikontes seo

ban terbaik diindonesia gt radial