cerpen remaja
Dalam posting sebelumnya
serba serbi ada posting cerpen remaja My Dream bagian ke 1 kali ini serba serbi akan posting cerpen ramaja bagian ke 2 bagi yang belum baca part 1 kelik disini
cerpen remaja "My Dream" selamat menikmati
MY DREAM" Part II
“ya kita tu bukan nggax bertanggung jawab, tapi kita nggax mungkin ngizinin kamu tinggal bareng kita”
“kenapa?? Aku tinggal ama kalian juga nggax lama kok, Cuma sampai aku sembuh aja, ntar abis itu ya udah, aku bakal pergi dari kehidupan kalian, aku janji!!1, Cuma sampai aku sembuh aja, karna aku nggax mungkin pulang dengan keadaan aku kayak gini” kata febby
“eh, gimana nie...?” tanya bisma ama temen-temen nya yang lain.
“gue juga nggax tau,” kata rafa
“emmm, tapi Cuma sampai kamu sembuh aja kan?” tanya reza pada febby untuk meyakinkan.
“ia aku janji, Cuma sampai aku sembuh doang kok, aku juga nggax mungkin tinggal selama nya ama kalian, aku kan juga kangen ama nyokap bokap aku” kata febby
“ya udah, sekarang kamu milih aja kamu mau tinggal ama siapa?” tanya morgan akhirnya.
“bukan aku yang nentuin tapi kalian sendiri”
“maksudnya”
“siapa yang mau tanggung jawab”
“e???....,”
“aku cuma nggax mau, aku menjadi beban di keluarga kalian” kata febby, yang membuat yang lain pada bingung, dan tiba-tiba...
“tinggal dirumah gue aja...” kata dicky
“ha!!! Seriuz loe dic??” tanya rangga kaget.
“ia, gue seriuzzz” bisik dicky pada temen-temennya “lagian gue juga nggax punya adik cewek, kamu bisa kok jadi adik cewek aku” lanjutnya
“beneran kak dicky??” tanya febby seneng banget “eh, e..., ya udah kalau gitu berarti aku tinggal di rumah kak dicky, aku janji kok Cuma sampai aku sembuh aja” kata febby.
“a udah lah santai aja, Cuma ama kak dicky aja juga, lagian kan kamu udah kayak adik kakak dicky” kata dicky.
“thank’s ya kak” kata febby seneng banget.
“it is ok” balas dicky, “eh, ya udah kita pulang yuk’s feb,” ajak dicky
“sekarang??” tanya febbya
“ia, eh gaysh gue cabut dulu ya... da...” kata dicky dan mengajak febby pulang.
“lho... lho... kok... kok.. dicky???” kata temen-temennya yang lain bingung dengan sikap dicky.
“tuch anak kok aneh ya??” tanya rafa.
“menurut gue sich biasa-biasa aja, gue juga mau pulang, gue cabut dulu ya” kata morgan sambil berdiri dan meninggalkan temen-temennya yang tampak bingung.
“ya udah lah kita pulang aja semuannya” ajak bisma dan pergi
“eh, kok pada pergi sich, hei tungguin gue donk” kata reza, dan pergi mengikuti bisma juga yang lain.
cerpen remaja
Begitu tiba di rumah dicky, febby langsung kagum banget dengan keanekaragaman rumah itu yang membuat betah siapa saja yang tinggal didalam nya, dicky kedapur membuatkan air minum sementara febby meneliti rumah itu dengan kekagumannya.
“nich minum dulu” tawar dicky sambil meletakkan nampan di atas meja.
“ia. Makasih kak” kata febby
“udah dech, loe tu jangan canggung gitu, biasa aja, anggap aja rumah sendiri, dan satu lagi jangan bilang makasih mulu dong. kan kak dicky jadi nggax enak” kata dicky ramah
“ia kak, ..” kata febby
“oh ya, loe baru pertama kali ke jakarta ya??” tanya dickt membuat agar febby nggax merasa canggung dirumahnya.
“ia aku mau kerumah kakek yang ada dijakarta tapi saat aku lagi nyari-nyari rumahnnya kakek e, malah kayak gini jadinnya.” Kata febby
“0, makannya lain kali kalau jalan lihat-lihat, bahaya di jakarta itu daerahnnya emang kayak gitu, untung aja mobilnya kita yang nabrak kalau nggax pasti kamu udah ditinggal lari” kata dicky
“ia, aku juga minta maaf, sebenernnya aku bukannya nggax mau diantarin ke rumah orang tua aku, tapi aku Cuma nggax mau buat mereka cemas kalau melihat aku kayak gini” kata febby
“ya udah lah, santai aja, ... kak dicky juga tau kok, seharusnnya kak dicky yang harus minta maaf, tapi kamu, e, kalau kita pakai aku, kamu, aku, kamu kayak nya nggax asik deh, gimana kalai kita pakai bahasa informal aja, ya loe, gue, loe, gue, gitu, kan biar makin terlihat akrab.,” kata dicky.
“0k, e, gue... ya...” kata febby sambil tersenyum begitu juga ama dick.
“oh ya... yuks kakak tunjukin kamar loe” kata dicky, febby hanya mengangguk dan melangkah mengikuti dicky, dan begitu sampai di depan pintu sebuah kamar, mereka menghentikan langkahnnya.
“nah, ini kamar loe, loe bisa tidur di sini, sebenernnya ini kamar nya adek kakak, tapi nggax apa-apa dech, ntar dia tidur di kamar kakak aja” kata dicky.
“emang nya dia nggax marah?” tanya febby.
“kalau urusan itu loe tenang aja, kakak bisa urus kok” kata dicky
“kalau dia nggax terima??”
“tenang aja dia itu anak nya baik kok Cuma kadang-kadang suka nyolot”
“0, kalau boleh tau namannya siapa?”
“namannya hengky, seumuran ama loe juga kok, dia baru masuk kuliah semester satu,”
“dia nggax dirumah?”
“ya biasalah namannya juga anak muda. Palingan sekarang ia lagi main basket ama temen-temennya”
“0, penter...”
“ya gitu dech... ya udah loe kalau mau lihat-lihat kamar, lihat aja dulu, kalau butuh apa-apa kedapur sendiri aja, anggap aja rumah sendiri, kalau ada apa-apa panggil kakak aja, kakak ada dikamar sebelah kok, kakak mau istirahat dulu, abis nya capek” kata dicky
“ia kak” jawab febby, dan dicky pun pergi kekamarnnya, dengan hati-hati febby memegang ganggang pintu dan membuka nya.
“waaaaw....” kata febby begitu melihat isi kamar.” Subahanallah, bagus banget!!” kata febby kagum “kamar cowok segini rapinnya?? Gila bahkan kamar gue aja kalah rapinya” kata febby dan me.njatuhkan tubuhnnya di kasur dengan santai
“huuuuh, kaya’ mimpi aja!! Gue nggax nyangka kalau, gue bisa tinggal bareng salah satu anggota sm*sh, gue seneng banget dan ini lah yang namannya rahasia di balik rahasia, he, he, he, kalau nggax... ada keuntungan setelah kecelakaan” kata febby sambil senyum-senyum sendiri.
pagi itu febby membuka matanya yang masih terasa berat, saat ia bangun untuk duduk bareng dengan seseorang yang berada di sebelahnya yang juga duduk dengan agak lesu, dan melihat kesekelilingnya dengan pandangan yang masih kunang-kungang dan......
“waaa!!!!!” jerit mereka berdua serentak, febby langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
“eh siapa loe!!!?” teriak febby kasar.
“loe yang siapa? Ngapain loe disini?” tanya cowok itu yang nggax kalah kasarnya.
“eh, jangan-jangan loe itu cowok maniak yang suka ngeganggu cewek-cewek ya??” tuduh febby
“eh loe kalau ngomong tu yang bener ya?? Sembarangan aja. Loe tu yang cewek nggax tau diri. Ngapain loe di sini?”
“seharusnya gue yang nanya sama loe. Loe ngapain di kamar gue?”
“ha!!!? kamar gue loe bilang?? Enak aja, ini tu kamar gue!!! Sejak kapan ini jadi kamar loe ha!!!”
“eh loe tu emang dasar cowok kurang ajar ya...” kata febby sambil memukuli tu cowok dengan bantal guling nya.
“eh loe apa-apa an sih?” kata tu cowok sambil mengelak pukulan febby.
“ngaku nggax loe, loe udah ngapain gue...” kata febby sambil terus memukulu nya.
“gue tu nggax ngapa-ngapain loe tau nggax, gue juga nggax tau kalau loe di situ” kata nya.
“ah udah nggax usah bohong, dasar cowok banci, sarap, rese, mesuuum” kata febby sebel dan tiba-tiba ada yang membuka pintu
“eh ada apa? Kok teriak-teriak sih?” tanya dicky, febby langsung lari menuju dicky dan berdiri dibelakang dicky dengan takut.
“febby... kok loe lari-lari? Emang kaki loe udah sembuh?” tanya dicky sambil melihat kaki febby yang di perban.
“e,...” kata febby yang juga melihat kakinya, “aduh, mampus kalau ketahuan” lanjutnya dalam hati, “e, aw. Sakit...” kata febby sambil memegangi kakinya.
“loe sih udah tau kakinya sakit masa’ lari-lari sih...”
“abis, gue takut kak, gara-gara nih cowok sarap!! Tadi tu Cuma Refleks aja kok kak, e, kak dicky, Lihat ada cowok yang kurang ajar ama gue, masa’ dia tidur di kamar gue, pasti dia ngapa-ngapain gue” kata febby
“eh sembarangan aja loe kalau ngomong, ini tu kamar gue. Lagian siapa juga yang ngapa-ngapain loe ha!!!”
“alah udah loe ngaku aja. Loe pasti bermaksud kurang ajar kan ama gue, dasar cowok sarap!!”
“loe tu yang sarap, kak dicky, siapa sih dia?” tanyanya.
“dia itu...” kata dicky.
“tunggu, tunggu, tunggu, kak dicky kenal dia?” potong febby.
“heh, loe tu rese banget sih, motong-motong pembicaraan kakak gue”
“ha?? Maksud loe... kak dicky ini... kakak loe??” tanya febby kaget
“ya iya lah”
“jadi loe itu hengky??”
“iya!! Kok loe tau gue?? Jangan-jangan loe itu
pengagum rahasia gue ya??”
“ha!! Udah gila apa, gue jadi pengagum rahasia loe, eh gue itu masih punya mata lagi, gue masih bisa bedain yang mana yang baik dan mana yang buruk buat gue, nggax cowok sarap kaya loe”
“berhenti bilang gue sarap!!!”
“kenapa? Nggax suka, dasar sarap”
“loe tu ya...”
“sudah, sudah, sudah. Hengky loe tu apa-apaan sih, loe harus baik-baik sama febby.” Kata dicky
“lho kok kakak belain cewek rese ini sih?” tanya hengky nggax terima
“hengky... ikut kakak sekarang.” Kata dicky
“tapi kak dia...”
“udah, ikut aja ntar kaka jelasain” kata dicky sambil melangkah keluar dan mau nggax mau hengky mengikutinya
“awas loe” kata nya saat melewati febby.
“apa??!! Dasar sarap!!1” kata febby.
“loe...”
“hengky...” kata dicky. Dan febby langsung senyum-senyum penuh kemenangan, dan sempet menjularkan lidah kearah hengky, sementara hengky udah makin bete dan keluar mengikuti kakak nya.
Saat sarapan pagi febby dan hengky pun bertengkar tempat duduk, yang membuat dicky jadi pusing, dan membela febby itu yang membuat hengky jadi tambah sebel dan mau ngerjain febby.
Siang itu febby sedang asyik nyiram bunga ditaman, dan tampak hengky yang baru keluar dari rumah dengan pakaian yang rapi, sepertinnya ia mau berangkat kuliah, setelah melihat febby yang lagi nyiram bunga hengky punya ide dadakan untuk mengerjai febby dengan mengaget kannnya.
Dengan hati-hati hengky mendekati febby yang sedang membelakanginya, dan begitu dekat..
“dor!!!”
“wa..!!!” teriak febby dan refleks ia membalikkan badan, tapi berhubung ia lagi megang semprot, air yang untuk menyiram bunga kini berbalik untuk menyiram hengky. Tentu saja hengky kaget.
“eh, ini gue.... berhenti!!!” teriak hengky sambil menghindar.
“eh ya ampun!! Sorry-sory. Gue nggax tau” kata febby sambil mematikan semprotannya.
“gila ya loe. Emang dikira gue itu bunga apa? Pakek di siram-siram segala. Gue itu udah mandi tau nggax!!!” kata hengky.
“yeee, gue kan udah minta maaf. Loe nya aja yang dodol udah tau gue lagi nyiram bunga ngapain di belakang gue. Jadi bukan salah gue kan???” kata febby santai.
“eh, loe tu udah salah nyolot lagi”
“ha!!! Nggax kebalik nih. Lagian loe ngapain pake acara ngaget-ngagetin gue segala?” tanya febby. “hayo, napa coba? Pasti loe mau ngerjain gue kan???” lanjutnnya, hengky bingung mau jawab apa. “dasar sarap!!!!”
“berhenti bilang gue sarap!!!”
“kenapa??”
“loe...” kata hengky sambil berjalan mendekati febby, refleks febby langsung menyemprot kan air ke wajah hengky.
“wei, wei, wei, stooop!!!” teriak hengky tapi febby bukannya berhenti malah makin mengarah kan semprot kewajah hengky yang membuat hengky kewalahan, dan pergi.
“awas loe ya!!! Ada kesempatan gue bales loe!!!” teriak hengky sebelum pergi.
“gue nggax takut!!!” tantang febby, yang makin membuat hengky tambah bete.
Selesai menyiram bunga febby masuk kerumah, dan saat mau menuju kamarnnya ia di sapa ama dicky.
“febby...”
“ya kak,”
“duduk sini, kakak mau ngobrol” kata dicky, febby pun duduk diruang tengah berhadapan ama dicky.
“ada apa kak? Apa gara-gara hengky basah tadi?? Itu nggax sengaja kok kak, abis hengky sendiri tuh masa dia ngagetin gue sih, ya udah jadinya kesiram deh” kata febby sebelum dicky ngomong.
“bukan kok, kakak Cuma mau ngajakin loe ke mall, mau nyariin baju buat loe, masa’ loe pakai baju itu terus sih, kan baju-baju loe semuanya hilang gara-gara sm*sh, jadi kakak juga ada andil dalam hilangnya semua barang-barang milik loe”
“kakak nggax keberatan?” tanya febby.
“ya nggax lah masa keberatan sih? Kalau kakak keberatan mana mngkin kakak ngajakin loe”
“tapi gue mana ada uang ”
“ya elah itu loe fikirin, tenang aja kakak yang bayarin”
“beneran kak? Tapi kakak tenang aja besok kalau gue ada uang pasti gue ganti kok” kata febby
“ah udah, jangan difikirin, ini kan kakak sendiri yang mau bukan loe yang minta,”
“ya tapi kan....”
“udah lah, yuk..” ajak dicky.
Mereka pun berangkat, begitu tiba di mall febby milih-milih baju dan beberapa aksesoris lainnya semuannya dicky yang bayarin, meraka jalan bareng ke permainan anak-anak dan ikutan main di ‘super gane’, mereka juga makan siang bareng, pokoknya hari itu mereka seneng-seneng padahal mereka baru ketemu sehari tapi udah kayak berteman lama, itu yang membuat febby seneng banget, apa lagi dia bisa akrab ama sm*sh.
cerpen remaja
Selesai makan mereka ngobrol-ngobrol bareng.
“kak, gue boleh minta sesuatu nggax?”
“boleh, ngomong aja, kalau kakak bisa pasti kakak kasi”
“e, gue mau minta kakak nyariin febby kerjaan”
“kerja? Emang loe mau kerja apaan?”
“ya terserah pokonya yang bisa ngedapetin duit yang halal, lagian guepingin kuliah, ya kalau gue dapat kerjaan kan febby bisa kuliah”
“emmm, apa ya... e loe punya keahlian apa, ya biar kakak cariin kerjaan yang sesuai ama keahlian loe...”
“e, apa ya... kayaknya gue bisa ngarang cerita atau lebih tepatnya gue bisa ngebuat cerita karangan gitu”
“seriuzz??!!” tanya dicky kayak nggax percaya.
“he’eh, dulu waktu di SMU gue sering buat karangan, ya nggax bagus-bagus amet sih tapi ya... mungkin bisa”
“wah bagus tuh, ya udah loe buat aja, ntar kakak yang atur semua keperluannya, pokoknya loe terima bersih aja” kata dicky sambil tersenyum,
“ha??? Seriuz kak, kakak mau bantuin gue???”
“ya iya lah, masa’ kakak bohong sih” jawab dicky.
“thanl’s ya kak”
“santai aja, ya udah kalau gitu, kita pulang yuk, abis itu loe bisa cepet-cepet nulis cerita loe, ya loe buat aja kayak biasanya” saran dicky.
“he’eh, ya udah yuk” ajak febby sambil beranjak dari tempat duduknya sambil tersenyum.
cerpen remaja