google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts
Showing posts with label cerpen remaja. Show all posts

Cerita pendek perjalananku

cerita pendek perjalankuKetemu lagi dengan serba serbi, kali ini serba serbi akan berbagi cerita pendek perjalananku, posting ini merupakan kelanjutan dari posting sebelumnya, cerita perjalanan serba serbi, yang mengisahkan tentang perjalanan dari rìau kejakarta, dan kali ini akan mencoba bercerita tentang perjalan menuju monas yang sungguh penuh perjuangan untuk bisa sampai dipuncak monas. yang katanya kota jakarta itu sangat indah bila dilihat dari atas
Jum'at 16 maret 2012 sekitar jam 16 wib, serba serbi berangkat dari kontrakan sepupuku yang rencananya ingin menuju monas, namun batal karena macet yang sangat luar biasa panjangnya, mulai dari mol mangga dua sampai keancol, melihat keadaan macet yang sangat luar biasa itu.
cerita pendek perjalanku
"Gimana ni wong, macet panjang banget..? Mau dilanjutin pa nggak..?" Tanya sepupuku.
"Emang masih jauh ya, monasnya wong?" Aku balik bertanya, sebenarnya nama sepupuku itu bukan wong, tapi harsih, berhubung, namun aku lebih suka memanggil dengan sebutan wong yang artinya manusia, tapi sisepupuku malah ikut-ikutan manggil serba serbi dengan panggilan wong.
"Ya jauhlah.."balasnya.
Setelah berdialok, rapat dengannya akíhirnya kami putuskan untuk membatalkan perjalanan menuju monas, dan diganti keancol, alasannya simpel, ancol lebih dekat, dan hari sudah lumayan sore, namun cerita diancol nggak serba serbi ceritakan sekarang ya?
Sabtu 17 maret 2012 sekitar jam 15an wib serba serbi ditemani sepupuku yang setia kembali mencoba berpetualang untuk menuju monas, niat awalnya sih jam 11 wib sudah berangkat pergi, namun sepupuku lagi banyak kerjaan rumah, seperti mencuci, dan beres-beres rumah.
cerita pendek perjalankuDalam cerita pendek perjalananku yang kedua ini untuk menuju ke monas, berjalan dengan lancar, tidak terjebak macet, dan saat berada dibaswey juga dapat tempat duduk, karena orang tidak terlalu ramai, namun demikian, mujur ternyata belum menyebelahi serba serbi karena ternyata monas udah tutup, dan kami hanya bisa berada dihalaman monas, tampa bisa masuk kedalam, malam minggu pertama serba serbi dimonas ditemani cewek cantik, he..he.., ya walau masih family, kami habiskan waktu malam minggu dengan ngobrol dan ngemil, sambil melihat monas dimalam hari, sangat indah, walau serba serbi baru ketemu yang kedua, setelah sekian lama tidak bertemu, ya kira-kira 19 tahunanlah, namun demikian kami merasa nyambung untuk ngobrol, hingga tidak terasa waktu telah menunjukkan jam 21 lewat, dan kamipun bersiap-siap untuk pulang, kerumah bibi, yang berada dibogor, ya lumayan jauhlah, kira-kira memakan waktu 2 jam perjalanlah untuk sampai kesana, dan sekitar jam 23 wib baru kami sampai dirumah bibik, capek juga, membuat kakiku pegel-pegel.
Rasa Penasaran serba serbi akan monas belum juga terobati, walaupun sudah melihat monas, karena belum bisa masuk, dan naik kepuncak monas, sehingga membuat aku dan sepupuku berniat untuk pergi lagi kemonas esok harinya, walau badan pegel-pegel karena kecapean.
Minggu 11 Maret 2012 sekitam jam 08:30 Wib serba serbi melanjutkan perjalanan menuju monas, namun kali ini rada apes, karena dalam perjalanan serba serbi nggak ada dapat tempat, jadi berdiri terus, mulai dari bogor sampai kemonas, capek deh, dan ditambah lagi antri panjang banget untuk bisa naik kepuncak, hampir 3 jam antrinya, kek mau patah ja kaki ini dibuatnya, namun itu semua tidak apa-apa demi bisa melihat kota jakarta dari puncak monas, sunggu indah dilihat dari atas, namun serba serbi nggak terlalu lama berada dipuncak monas, paling cuman 30 menit, alasannya simpel siharsih takut ketinggian, kami pun turun dengan perasaan puas karena telah bisa mencapai puncak monas, walau harus dibayar dengan kaki yang pegel-pegel.

cerita pendek perjalanku
Monas





cerita pendek perjalanku
Pemandangan Monas dari atas





cerita pendek perjalanku
Pemandangan monas dari atas




Sekitar jam 5 an kami telah berada dibawah, sebelum pulang juga disempetkan untuk foto-foto dahulu, buat kenang-kenangan, he.he, dan duduk ditaman monas sambil istirahat, capek tau.

cerita pendek perjalanku
Pemandangan monas dari bawah



Setelah dirasa cukup istirahatnya, kamipun melanjutkan acara pulang lagi, karena hari udah menjelang malam, lagi-lagi derita datang lagi, serba serbi nggak dapat tempat duduk, berdiri terus ditambah baswey penuh, sampai kerumah, sungguh melelahkan.
Demikian cerita pendek perjalananku kemonas, capek, kaki pegel-pegel namun perasaan terasa puas. Nantikan cerita selanjutnya saat berada diancol

Cerpen remaja hadirnya cinta part VI

Cerpen remaja

cerpen remajaMelanjutkan tentang cerpen remaja hadirnya cinta part V kali ini serba serbi akan mencoba menyambung lagi, maaf ni karena baru bisa nyambungnya karena lagi lumayan sibuk ngurusin blog yang satunya lagi, kan pengen mau buat toko online Kopi Luwak, eh kok malah ngelantur pulak, langsung aja ya biar nggak kebuang waktunya dengan percuma, ya nggak...? bagi yang belum baca yang part sebelumnya keli aja cerpen remaja hadirnya cinta part V bagi yang udah ngebaca langsung aja kita mulai

Cerpen remaja hadirnya cinta part VI


"Apa tujuan pertama loe kesini" Tanya Vany saat diperjalanan pulang
"Pengen kenal ama loe" Jawab Arya
"Gue seriuz"
"Loe pikir gue bercanda...?"
"nggak-nggak kok tiba-tiba loe bisa ada ditaman...?
"Tadi itu gue baru datang, rencanya mau langsung kerumah Nita, tapi saat gue melewati kursi taman gue lihat ada yang menangis, gue perhatikan kek pernah lihat wajah loe, begitu gue inget foto loe, gue langsung inget kalau itu loe."
"Jadi loe nggak tau gue nangis gara-gara apa...?"
"Awalnya sih nggak, tapi saat loe bilang, cowok itu semuanya brengsek, gue tau pasti loe nangis gara-gara pacar loe."
"Oh... makanya loe menghibur gue ea...?"
"Tadi itu bukan cuman untuk menghibur loe, tapi itu kenyataan, dan gue nggak bisa lihat cewek menangis, apa lagi gara-gara cowok, gue ikut merasa bersalah, karena gue cowok" Kata Arya
"Owh ya...? syukurlah kalau loe fikir gitu, tapi sekarang dia udah bukan pacar gue lagi kok."

cerpen remaja

"Emang apa yang terjadi...?"
"Dia ngeduain gue, yang lebih parahnya lagi adalah pacarnya itu sahabat gue sendiri"
"Ihhh emang brengsek ya tu cowok...?" Kata Arya geram
"Udahlah gue nggak mau ngomongin itu lagi"
"Tapi harusnya bersyukur, karena loe taunya sekarang, kalau nggak pasti mantan pacar loe masih ngebohongin loe" Kata Arya
"Iya juga sich, tapi gue udah nggak percaya dengan yang namanya cowok, jadi percuma aja loe ngedekitin gue, loe pasti nggak bakalan berhasil."
"Eh belum tentu, gue masih belum menyerah lho, tapi walau pun gue nggak bisa ngedapetin loe seenggaknya gue punya kenangan indah bersama loe."
"Oh ya...? so sweet banget, kita lihat aja entar apa yang akan terjadi"
"he...he.... tapi rumah loe masih jauh nggak...?"
"E... nggak kok. E.. itu rumah gue" Kata Vany sambil menunjuk sebuah rumah yang tak beberapa jauh darinya.
"Oh... nggak kerasa kita jalan udah jauh juga "
"Iya... e.. thanks ya loe udah nganterin gue e... mau masuk dulu nggak...?" Tawar Vany
"e... nggak usah deh, udah malam juga, gue mau langsung pulang kerumah Nita aja"
"Oh ya.. udah"


cerpen remaja

"oh ya... loe biasanya berangkat kekampus jam berapa...?" Tanya Arya
"Kenapa nanya-nanya...? mau nganterin gue...? " Tanya Vany ngasal
"Kalau loe nggak keberatan sich"
"Kalau gue keberatan juga pasti loe bakalan tetap datang kan..? "Kata Vany
"he...he... itu loe tau.. nah sekarang kasi tau"
"ehm.. kalo gue nggak mau...?"
"Gue bisa nanya ama Nita"
"ya udah nanya aja langsung ama Nita, gampangkan...?" Balas Vany santai
"ih.. loe tu.. bisa nggak sich bersikap baik dikit ama gue...?"
"Enggak"
"Ya udahlah tapi gue belum nyerah kok, sampai ketemu besok ya..." kata Arya sambil melangkah pergi. Tapi....
"Arya bingung...."
"ada apa...?"
"e... nggak jadi e. ya udah gue masuk dulu ya... kata Vany dan melangkah masuk kedalam rumahnya.
"he....?!!!" Kata Arya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal karena bingung atas sikap Vany, kemudian menggelengk-gelengkan kepala dan melangkah pergi
Begitu sampai dikamar Vany langsung merebahkan tubuhnya dikamarnya dikasur sambil menatap langit-langit kamarnya, begitu juga yang dilakukan Arya mereka tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

Cerpen remaja



Paginya Vany bangun lebih awal dan ia sengaja berangkat lebih cepat dari pada biasanya, setelah rapi Vany melangkah kemeja makan dan Vany hanya mengambil sepotong roti yang telah disediakan mamanya.
Vany keluar dari rumahnya dan saat melangkah tiba-tiba ada yang mengklaksonnya, ia melihat sekeliling mencari asal suara dan tempak tak jauh darinya ada seorang cowok yang telah dikenalnya.
"Arya loe nggapain disini pagi-pagi gini...?"
"Ya mau ngantar loe lah"
"Inikan baru pukul 06:07 loe sejak kapan disitu...?" Tanya Vany setelah melirik jam tangannya
"he..he... jam 05:00 pagi"
"What...?!!! jam lima...?"
"Ye nggak usah teriak-teriak juga gue denger kok, gue kan nggak budeg" kata Arya
"Ck....ck...ck... loe udah gila ya...?"
"Ya enggaklah, sembarangan aja, gue tau loe pasti hari ini akan pergi lebih awal, makanya gue juga datangnya lebih awal."
"Loe tau dari mana....?"
"Loe nggak tau ya...? gue kan bisa ngeramal?"
"ih sok tau"
"Bukan sok tau, tapi gue emang tau kok loe pasti datang lebih awal karena mau cepet-cepet ketemu gue kan...?"
"ih... ke pe dean banget loe yang ada tuch gue mau menghindar dari elo..."
"oh ya....? gue salah tafsir ni tadi pagi, tapi nggak papa deh, mau loe apa itu gue nggak penting yang penting sekarang loe ikut gue"
"Maksa nih ceritanya...?"
"Sebenarnya sich niat gue ngajak, tapi kalau loe mikirnya gitu terserah loe deh, udah yuk naik"
"Kalau gue nggak mau...?"
"Loe harus mau, udahlah mending sekarang loe ikut gue ntar waktu kita berkurang"
"Berkurang...?" Tanya Vany sambil melirik jam tangannya "ini aja baru jam 06:15 gue masukkan pukul 08:00 dari sini kekampus 15 menit juga sampai."
"Ya emang sich, tapi itukan biasanya, namun kali ini mungkin kita bakalan tiba dikampus 1 jam setengah lagi, makanya buruan naik " Kata Arya
"Motor rongsokan dari mana nich " Kata Vany sambil duduk dimotor yang dibawa Arya tadi
"Sembarang rongsokan, ini baru tau"
"What...? baru apanya....?"
"Baru.... baru makek maksudnya eh... baru gue pakeklah maksudnya" Ralat Arya
"Ya udahlah yuk jalan"
"Sekarang...?"
"Nggak.. nunggu gue tua...! heran jelaslah sekarang"
"he...he... bercanda gitu aja sewot"
"Udah deh jangan meledekin mulu' " Kata Vany "Mas...mas kampus Mawar ya?" lanjutnya sambil menepuk bahunya Arya
"Enak aja emang loe kira gue tukang ojek apa...?"
"Lho emangnya nggak...?"
"Ojek pun ojeklah ya udah kita berangkat sekarang" kata Arya dan mengendarai motonya meninggalkan halaman rumah Vany
"Tadi loe pasti bercandakan" Tanya Vany saat diperjalanan
"Soal...?"
"Loe datang kerumah gue pukul 05:00"
"Loe nggak percayakan....?"
"Ehm... bisa dibilang gitu"
"Terserah ama loe aja. Kalau loe percaya ya bener kalau nggak ya terserah" Balas Arya
Besambung dulu ya tentang cerpen remajanya...

cerpen remaja

Cerpen remaja hadirnya cinta Part V

Cerpen Remaja cinta


cerpen remajaWah udah lama ni nggak ngelanjutin cerpen remaja cinta ni, kali ini serba serbi akan mencoba melanjutkannya. udah banyak juga yang minta supaya melanjutkan. sekarang waktunya... he..he... Namun mungkin ada juga sahabat yang belum sempet membaca cerpen remaja yang part IV kelik Aja Cerpen remaja hadirnya cinta part IV untuk membacanya. Bagi yang udah sekarang lanjut membacanya

Cerpen Remaja cinta


“Ha…ha… bingungkan loe… he..he…he… samalah sebenarnya gue juga bingung sich…”
“???!!!@?!?!”…….
“Makin bingungkan loe sebenarnya gue juga sich “ Kata Arya. Vany meletakkan tangannya didahi Arya
”Loe sakit ya....?” Tanya Vany
”Sembarangan.. !!! Sakit...! ”Kata Arya
”Tapi dahi loe panas tu atau jangan-jangan loe lupa minum obat ya....?”
”Loe pikir gue ini apaan ha...? Stress..!?”
”Lho jadi loe baru nyadar..?”
”Ih... nyebelin banget sih loe...”
”He..he... bercanda, gitu aja marah....?”
“Udahlah kita akhiri basa-basi ini, ehm.... by the way loe tadi nangis gara-gara apa sich...?”
“Tolong jangan bahas itu lagi, Gue nggak mau, ehm… tapi bukannya tadi loe nenangin sambil bilang cowok brengsek, gue kira loe udah tau masalahnya..?”
“Sebenarnya...... tadi itu..... gue cuman nebak aja”
“He...?! Serius loe...?
“Ia biasanya cewek kalau lagi nangis sendirian pasti gara-gara cowok”
“Iya emang cowok itukan brengsek!!!!”
“Bener banget tuch, emang cowok itu pada brengsek, tapi kecuali gue.....”
“Iya bener kalau semua cowok itu brengsek and loe nggak berarti...”
“Apa.....?”
“Bisa dicurigain nih, loe ini cowok apa bukan”
“Loe fikir gue itu banci...?”
“Bukan gue lho yang ngomong....?”
“Kalo gue banci mana mungkin gue suka ama loe...”
“iya juga sich...”
“ha la kan makanya gue nggak banci, eh tapi seriuz nich loe nggak suka ama gue..?”
“Untuk sekarang nggak...”
“Kalau kedepannya....?”
“Ehm... nggak tau... gue kan bukan peramal “
“Tapi gue masih punya kesempatan kan..?”
“Kesempatan.....?” Vany balik bertanya...
“Gue bakalan ngebuat elo suka ama gue...”
“Emang bisa....?” Vany pura-pura bingung
“Kita lihat aja. Gue yakin loe bakalan suka ama gue bahkan mungkin kalau gue lihat malah sekarang aja loe udah suka ama gue...”
“IDIH PD BANGET LOE....?”Kata vany kesel, (sengaja dibuat besar oleh editing biar pembaca juga ikut kesel ngebacanya... he...he.... kaya Vany, biar adil)
“Itu harus ...!!! hal yang harus dimiliki oleh setiap cowok, percaya diri..!!! percaya diri itu perlu”
“Iya PD itu emang perlu, tapi kalo elo itu buka pd tapi kepedean lebih tepatnya”
“Ok itu gue nggak perduli, pokoknya gue yakin loe bakalan suka ama gue, ehm...???!!! bagai mana kalau kita taruhan...?” Kata Arya..
“Taruhan...? emang taruhan apa....?” Kata Vany bingung
“Iya taruhan, kalau dalam seminggu ini gue bakalan buat loe suka ama gue...”
“He...!?”

Cerpen remaja cinta


“Loe masih bingung..? Kalau nggak gini aja kalau dalam seminggu ini gue bisa dapetin loe atau loe suka lebih tepatnya loe harus nyium gue....”
“What....?” Kata Vany terkejut, terlihat dari expresi wajahnya yang jadi merah menyala secara tiba-tiba.
“Loe nggak denger atau pura-pura nggak denger sich...?”
“Iya gue denger, tadi cuman reflek aja, ehm... kalo loe nggak berhasil....?” tanya Vany
“Gue bakalan pergi dari kehidupan loe untuk selama-lamanya, gue nggak bakalan muncul lagi dihadapan loe, kalau perlu gue bakalan ngelupain loe...”
Ehm....?”
“Impas kan...? loe mau nyium gue atau gue bakala pergi dari sisi loe untuk selama-lamanya..”
“ehm... Oke....! gue setuju”
“Deal.....!?” kata Arya sambil mengulurkan tangan
“Deal.....!” balas Vany dan balas menjabat tangan Arya
“Oke satu minggu diawal dari besok pagi gue bakalan tinggal dirumah Nita selama satu minggu ini untuk ngebuat loe suka ama gue...”
“Loe nggak kuliah...?”
“Kampus gue libur”
“Kok kampus gue nggak”
“Nggak tau... tanya aja ama Kepsek jangan ama gue donk, loe fikir gue asistennya apa...?
“Bukanya Kepsek itu untuk sekolah ya...?”
Emang gue bilangkan tadi Dosen”
“Masak sich bukanya kepsek...???!!!!”
“Yeee orang gue yang ngomong, kok loe yang protes, gue bilangkan dosen yeee...”
“Nggak loe bilang tadi.....?” Belum selesai Vany menyelesaikan kata-katanya sudah keburu dipotong oleh Rian
“Udah donk kita kan baru kenal masak sich udah berantem..” potong Arya
“Kenapa nggak...?” balas Vany
“Ah udahlah, eh gue anterin loe pulang ya....?”
“Emang loe tau rumah gue...?”
“Itu dia masalahnya, gue nggak tau rumah loe, itu makanya gue nganter loe pulang sekarang, agar tau rumah loe dimana...?”
“Oh pinter.... kalau gue nggak mau...?”
“Gampang, gue kan bisa ngikutin loe pulang, kalau nggak gue nanya aja ama Nita” Kata Arya santai
“Bagus...”
“Of course”
“a ye lah...”
“Ya udah loe mau pulang sekarang nggak...?”
“Nggak....!!!”
“Emang loe belum puas menangisnya....?”
“Loe ngeledekin gue ya...?”
“Baguslah kalau loe sadar..”
“Ihh re-sek banget sich loe...?”
“suke-suke lah... kan udah sore nich, emang loe mau kemana lagi....? sore-sore kek gini..?”
“Apa perdulinya sama loe...?” Jawab Vany sewot
“emang nggak ada sich... untuk sekarang, tapi sebentar lagi iya...”
“Maksudnya....?”
“Ih.... telmi banget sich loe....?”

Cerpen remaja cinta


“Enak aja....!!!”
“Lho itukan kenyataan, udahlah pokoknya sekarang loe mau atau nggak loe harus pulang sekarang” Kata Arya memaksa
“Kalau gue nggak mau....?”
“Gue paksa”
“Kok gitu...?”
“Karena udara malam itu nggak bagus untuk tubuh, loe bisa sakit, jadi loe harus pulang sebelum malam”
“nggak mau gue mau masih disini”
“nggak bisa. Besok kita kesini lagi ayo pulang sekarang, kalo nggak mau gue gendong nich” Kata Arya siap-siap mengendong Vany Reflek Vany menghindar
“nggak... nggak... nggak ....!!!!! Re-se’ banget sich loe...? iya... iya.. gue pulang. Puas....” Kata Vany Sebel.
“he..he.. gitu donk... dari tadi kek...”
“Uh.. menyebalkan....” Kata Vany sambil melangkah meninggalkan taman dan diikuti oleh Arya
Bersambung lagi, he..he... Udah capek ngetiknya besok kita lanjutkan lagi tentang cerpen remaja hadirnya cinta part VI Oke

Cerpen remaja cinta

cerpen remaja hadirnya cinta part IV

Cerpen Remaja cinta


cerpen remajaSebagai janji kemaren serba serbi akan melanjutkan cerpen remaja "hadirnya cinta"
hari ini serba serbi sambungnya lagi kalo yang posting sebelumnya part III sekarang part IV bagi sahabat mungkin ada yang belum baca yang sebelumnya kelik cerpen remaja "hadirnya cinta part III"
sekarng langsung baca aja ya.....

Cerpen Remaja hadirnya cinta


"karna gue suka sama loe sejak pertama kali melihat loe..." jawab Arya yang pasti membuat Vany kaget
"loe suka ama gue...?"
"kenapa...? loe nggak suka...?"
"loe pasti bohong...?"
"loe fikir ngapain gue nyanyi n main gitar kayak orang gila disana kalau bukan mau menghibur elo
ha...! apa elo masih nggak percaya..."
"Tapikan kita nggak saling kenal..."
"siapa bilang"
"lho emangnya kita udah kenal..."
"menurut loe..."
"dimana kita pernah bertemu...?"
"kita emang nggak pernah ketemu, tapi kita sering telfonan bahkan sms-an"
"loe tujak ojek itu ya..." tebak Vany
"eh keterlaluan... enak aja tukang ojek,, masak cowok sekeren gue tukang ojek sih.." Arya sewot
"kalo nggak siapa..."

Cerpen Remaja cinta


"Apa loe beneran nggak ngenalin gue..?" tanya Arya, Vany menggeleng "sungguh" kali ini Vany mengeleng "sekalipun suara gue...?!" tanya Arya kaget. Vany masih tetap menggeleng "uh keterlaluan" kata Arya sebel.
"loe marah...?"tanya Vany
"nggak" balas Arya singkat
"sama sekali nggak...?" tanya Vany
"he...eh.."
"kalau begitu ayo beritau siapa loe sebenarnya"
"nggak mau.."
"kenapa...?"
"karena kalau gue bilang siapa gue tapi loe nggak kenal, maka gue akan sedih"
"kalau gitu kasi tau aja ciri-cirinya"
"nggak mau"
"kalau nggak mau. gue bakalan benci banget ama loe"
"he...?!"
"ayo katakan"
"baiklah, gue bakalan nyanyiin sebuah lagu, loe harus dengerin bener-bener lagunya..." kata Arya dan memetik senar gitarnya yang berirama lagu
"doa untukmu sayang by wali" kata Vany
"maksud loe"
"Ia tadikan loe bilangkan gue harus dengarin baik-baik lagunya, nah gue udah tau kalau lagunya wali jadi walaupun gue nggak denger gue udah tau"
"emang, tapi maksud gue saat loe dengerin lagu gue nyanyi loe harus sambil mikir-mikir apa loe punya kenangan ama lagu itu...."
"e.. itu.."
"diam ya... loe harus mikir n mengingat-ingat" kata Arya dan mulai menyanyi, tampak Vany mendengarkan dengan seksama lagu yang dinyanyikan Arya berjudul "Doa untukmu sayang By Wali Band
"gimana loe udah inget..?" tanya Arya setelah ia menyelesaikan lagunya.
"eh...?!" Vany tersadar dari lamunannya.
"loe tau lagu itu kan...?"
"Doa untukmu sayang by wali kan..?"
"ia... maksud gue, kenangan tentang lagu itu...."
"ehm...." tampak Vany mulai mikir dan menggeleng
"loe nggak tau...?" Arya kaget
"I.. iya... eh tapi tunggu...tunggu...tunggu.." kata Vany sambli merogoh saku tasnya dan mengeluarkan hapenya kemudian menelepon seseorang. Tak lama setelah itu hape Arya berbunyi

Cerper remaja cinta

Arya mengangkatnya tampa melihat siapa yang menelponya
"halo"kata Arya dan suara itu nyambung dihape Vany keduanya langsung kaget dan saling melihat.
"jadi...jadi... loe"kata vany nggak meneruskan kata-katanya.
Arya hanya cengar-cengir "loe Arya....?" tanya Vany kaget Arya hanya mengangguk
"ha....!? kenapa loe nggak bilang" kata Vany sambil memukul Arya
"Aduh sakit tau... sadis baget sih loe"
"biarin salah sendiri, kenapa nggak ngasi tau gue kalo loe itu Arya " Vany sewot
"emangnya penting...?"
"menurut loe...?"
"ehm... nggak" jawab Arya
"uhhh keterlaluan..."Vany sebel
"loe marah...?" tanya Arya
"nggak sama sekali nggak, bahkan gue seneng banget malah" jawab Vany sebel.
"oh ya...? bagus deh kalau begitu" balas Arya
"Iih loe tu ya... nyebelin banget sich...? " kata Vany sambil memukul Arya
"ih sadis banget sich loe"
"biarin" kata Vany,Arya langsung melotot
"Gini juga loe suka gue" kata vany lirih
"e.. itu.." Arya kaget
"kenapa...? loe pikir tadi gue nggak dengerin..?"
"loe...?! itu."
"Apa...?"
"ehm tapi loe suka kan....?" goda Arya
"itu... enggak.. siapa bilang" Vany salting
"elo" jawab Arya santai

Cerper remaja "Hadirnya cinta"

"kapan...?"
"barusan"
"eh ngarang.. aduh pengagum rahasia gue ini suka banget memutar balikkan fakta.."
"nggak kok.. orang kenyataan"
"nggak ah"
"jadi loe nggak suka gue...?" Tanya Arya memastikan
"enggak"
"kok enggak sich...?"
"lho emang salah..? kalo gue nggak suka ama loe..?"
"enggak sich, tapi serius loe nggak suka gue...?"
"loe pikir gue lagi bercanda..." Vany tersenyum-senyum
"yah kalau gitu percuma gue datang kesini"
"kok percuma...?"
"ia, gue kesinikan cuma mau baikan ama loe"
"emang kita marahan...?"
"lho emang nggak...?"
"sseinget gue sich enggak"
"jadi loe nggak nyadar kalo malam itu gue marah-marah"
"ehm... yang mana..?" tanya Vany sambil mengerutkan dahinya mengingat-ingat
"itu lho yang loe bilang loe mau jalan ama pacar loe, terus gue ditinggal tidur lagi.."
"oh... jadi saat itu loe marah..?"
"loe nggak ngerasa...?" kata Arya kaget
"he..he... sebenarnya sich... enggak" jawab Vany sambil cengengesan yang membuat Arya makin
kesal
"coba loe kalo mau marah kasi tau gue dulu"
"he..?! untuk"
"ya biar gue tau kalo loe marah"
"ih keterlaluan banget sich loe, loe pikir gue ini anak kecil apa kalau marah minta dihibur"
"guekan nggak bilang mau menghibur loe, gue cuman bilang loe kasi tau kalo loe lagi marah"
"ya udah kalo gitu gue lagi marah"
"O... loe lagi marah tuch..."
"iiihhh loe itu nyebelin banget sich.."
"lho emang salah gue apa...?"
"salah loe... e... tunggu salah loe..e..e.."
"hayo apa coba'.."
"nah itu yang mau gue tanya salah loe itu apa....?" kata Arya
"kalo loe nggak tau salah gue apa kenapa loe marah ma gue" balas Vany
"nah itu juga yang mau gue tanyaain kenapa gue marah ama loe.."kata Arya
"?????!!@@@@@?????" Yah bersambung lagi. nantikan cepen remaja hadirnya cinta part V

Cerpen Remaja cinta

Cerpen remaja Hadirnya cinta part III

cerpen remajaMelanjutkan tentang posting cerpen remaja hadirnya cinta, kali ini serba serbi akan melanjutkan lagi tentang cerpen remaja hadirnya cinta part III, bagi yang belum membaca cerpen remaja hadirnya cinta part II kelik "Cerpen Remaja Hadirnya Cinta Part II". Oke langsung aja kita baca.

Cerpen remaja hadirnya cinta Part III


Sore itu Vany dan Raihan jalan-jalan, cari buku, makan icekrem di taman, maen game dan yang terakhir makan direstoran sambil ngobrol-ngobrol dan sesekali tertawa senang.
"Raihan..... " sapa seorang cewek disamping Vany dan Raihan menoleh refleks, Raihan tampak kaget dengan kehadiran cewek dihadapannya.
"Lho Sarah...? lho sama siapa....?" tanya Vany.
"Gue sendiri, boleh gabung nggak...?" Tanya Sarang.
"Oh pasti, silakan" balas Vany ramah.
"makasih, oh ya Han loe udah lama disini...?"
"gue...!?"
"nggak kok, baru aja" Vany yang menjawab "eh pacar loe mana...?" tanya Vany
"kok nggak diajak", lanjutnya
"Lho emangnya loe nggak tau.....?" tanya Sarah
"tau apa!?" tanya Vany bingung
"pacar gue itu sepupu loe..." jawab Sarah
"Sepupu...??!!" Vany makin bingung, karena setahunya ia hanya memiliki satu sepupu cowok itu pun baru 5 tahun
"iya sepupu ini si Raihan, la, la, la....
"ha....!!! maksudnya...?!"
"iya raihan dia sepupu lho kan?!"raihan sepupu gue?tanya vanybingung sambil menarik raihan yang tampak kebingungan.
"lho emangnya bukan? oops salah ya oh ya han bukanya loe bilang hari ini loe bakal nemenin sepupu loe cari buku.

Cerpen remaja hadirnya cinta

jadi sepupu loe bukan vany?!" tanya Sarah.
"itu......."
"sarah....jadi Raihan pacar loe ?"tanya vany kaget.
"iya gimana menurut loe kita cocok gak?" jawab sarah.
mendengar itu vany kaget banget dan sebisa mungkin ia menahan air matanya agar tidak jatuh.
"cocok -cocok banget malah selamat ya.....tapi gue saranin sama loe untuk lebih bisa mengenal siapa pacar loe itu. udah dulu ya kalian kalau mau ngobrol-ngobrol aja gue mau pulang, udah sore.........da..."kata vany dan langsung beranjak meninggalkan restoran dengan prasaan hancur dan air mata.
"vany....!"teriak raihan dan siapa mengejar vany tapi di tahan ana sarah.
"lho ada-apa han ? tanya sarah.
"eh ga ada apa-apa kok"jawab raihan dan kembali menduduki kursinya dengan perasaan tidak menentu Vany terus berlari dan duduk dikursi taman sambil menangis sejadi-jadinya. Pacar yang selama ini ia anggap sebagai orang yang sangat dipercaya tapi nggak lebih dari se
orang munafik
yang sangat egois ternyata ia pacaran dengan sahabatnya sendiri
ia nggak tau. Vany sudah tidak perduli lagi dengan keadaan sekelilingnya. Ia nggak peduli dengan orang yang lalu lalang yang tak melepas pandangan darinya, ia udah nggak peduli dengan apapun kerena saat ini hatinya benar-benar ancur. handphonenya berdering tidak digubrisnya sedikit pun. Disaat kesedihannya amat sangat tiba-tiba ada sesorang menarik tubuhnya dan langsung memeluknya. Vany tidak coba memberontak karena ia sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, saat ini ia benar-benar sedih. Tapi dalam dekapan cowok yang memeluknya Vany merasa tenang.
"elo ngpain tiba-tiba nangis disini, emang nggak malu apa?" tanya cowok yang memeluknya.
"suara ini.....?"kata Vany didalam hati dan refleks mendongakkan kepalanya menatap cowok yang memeluknya, Vany kaget dengan seseorang yang memeluknya, ia langsung mundur tiga langkah wajahnya tidak dikenal tapi... suaranya sudah tidak asing lagi, pertanyaannya siapa dia? cowok itu duduk dengan santai dikursi yang tadi didudukinya, dengan perasaan aneh mungkin ia bingung reaksi akan secepat itu.
"loe siapa...?" tanya Vany sambil mengusap-usap air matanya dan duduk disamping cowok yang tadi memeluknya, cowok itu jadi salting dan bingung mau jawab apa, Vany terus memperhatikannya.
"apa gue kenal ama loe...?" tanya Vany hati-hati.
cowok itu tetap diam.

Cerpen remaja hadirnya cinta

"sebenarnya loe itu siapa...? tanyanya Cowok itu yang yang tak lain adalah Arya langsung berdiri dan memegang bahun Vany dan menatapnya
"loe nggak perlu tau siapa gue, tapi yang jelas gue tau siapa loe... siapa gue itu nggak penting yang terpenting cuma loe harus tenang...." kata Arya.
"gue nggak kenal loe jadi jangan sok baik dihadapan gue, mendingan loe pergi dari sini, gue nggak butuh siapapun. Cepat pergi" kata Vany dan kembali duduk dikursinya.
"Vany..."kata Arya hati-hati.
"gue bilang pergi....!" bentak Vany
Dengan agak ragu Arya pergi. Vany kembali menangis tak lama setelahnya ada yang menyanyi
Dadalo 'disaat aku mencintaimu' Vany mencari arah suara, ternyata yang menyanyi adalah cowok tadi, yang membuat Vany sebel dan makin menangis.
Arya terus memainkan musiknya hingga sudah entah berapa lagu yang dihabiskanya tapi itu sama sekali nggak membuat Vany menghentikan tangisannya. Arya nggak tega melihat Vany yang terus menangis akhirnya Arya memutuskan untuk menghibur Vany, terserah mau Vany marah atau apalah tapi jangan pernah Vany menangis lagi.
"udah cukup loe harus berhenti menangis" kata Arya sambil mengusap air mata Vany.
"apa pedulinya sama loe. Guekan udah bilang pergi...! jangan ganggu gue, nggak ada yang peduli

Cerpen remaja hadirnya cinta

sama gue. Cowok itu semuanya Brengsek!!!" bentak Vany
"loe salah nggak semua cowok Brengsek"
"Tapi nyatanya...."
"itu cuman cowok loe aja yang nggak bisa melihat cewek sebagik n secantik loe..." Kata Arya
"tapi gue"
"udahlah gue mohon, jangan menangis lagi..." kata Arya yang lumayan tenang
"cowok elo itu emang brengsek, ia nggak pantas dapetin cewek sebaik loe, cowok kek gitu nggak pantes dapet air mata loe, air mata loe terlalu berharga buat cowok kayak dia, gue mohon jangan mengangis lagi... gue nggak sanggup melihatnya..."
"loe kenapa baik ama gue?"
"karna gue........... bersambung
maaf ya sahbat semua bersambung lagi serba serbi bener-bener udah ngantuk banget udah nggak tahan, besok serba serbi sambung lagi Cerpen remaja hadirnya cinta Part IV lagi.

Cerpen remaja "My Dream

cerpen remaja
MY DREAM"


Group boy band terkenal sm*sh
yang sedang naik dauh, dan terkenal dikalangan para fansnya, yang banyak dari kalangan anak-anak cewe’, tak terkecuali ‘febby’.
Seorang anak yang baru tamat SMU minggu lalu, ia ngefans banget ama boy band yang I itu, selain cowo’-cowo’ nya pada keren-keren juga bisa ngedance itu yang membuat febby sangat ngefans ama mereka. Di kamarnya banyak banget poster-poster sm*sh, apalagi ama bisma cowo’ yang ia anggap paling keren diantara temen-temen nya yang lain.
Ia sangat memimpikan untuk bertemu sama mereka semua dan ia berharap impiannya itu bisa terkabulkan.
Siang itu dirumah febby sedang bersiap-siap untuk berkunjung kerumah kakek yang ada di jakarta. Dan febby berharap banget ia bisa bertemu muka ama sm*sh, walau hanya sekali.
Setelah semua persiapannya udah selesai ia dan keluarganya keluar rumah dengan koper ditangan
“udah semuanya?” tanya papanya
“udah kok pa...” jawab febby setelah memeriksanya sekali lagi.
“ya sudah yuk kita berangkat” ajak papanya setelah memasukkan semua koper ke dalam bagasi mobil yang akan mereka tumpangi.
Perjalanan terasa begitu menyenangkan karna mereka bisa menikmati keindahan alam dan febby lah yang paling menikmati perjalanannya itu selain karna ia merasa bisa bertemu sm*sh, ini juga pertama kalinya ia pergi kekota jakarta.
Tak terasa mereka telah tiba dirumah kakeknya, keluarga febby disambut hangat oleh kekek, nenek, dan om, juga tantenya.
Baru sehari tinggal di sana aja febby udah betah banget, pagi itu febby minta izin ama mamanya untuk jalan-jalan menikmati keindahan alam disekitarnya
Sambil berjalan membawa tas sandang yang tak pernah lepas dipundaknya ia melihat-lihat kesekeliling banyak banget kendaraan yang berlalu lalang di hadapannya. Saat febby mau menyeberangi jalan tanpa ia sadari ada mobil melintas yang tak jauh dari nya. Dan tanpa sempat mengerem mobil itu menabrak febby yang sedang melintas
Untung saja mobil yang menabrak nya tidak terlalu laju tapi sepertinya febby terluka, si pemilik mobil langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri febby yang tertabrak.
“aw, sakit” kata febby sambil melihat kakinya yang berdarah
“ya ampun” suara seorang cowok
“suara ini...” kata febby dalam hati, refleks febby melihat keatas dan...
“kamu nggax apa-apa?” tanyanya panik
“ya ampun beneran lho dia....”kata febby dalam hati ”kak rafa?? Eh, beneran lho dia kan kak rafael dari grop boy band sm*sh...” lanjutnya dalam hati
“ada apa raf?” tanya seseorang dari samping yang baru keluar dari mobil,
“itu... kak bisma” batin febby
“kamu nggax apa-apa?” tanya bisma, tapi febby masih terpana nggax nyangka dengan apa yang ada dihadapannya.
“eh, ini nggax mimpikan?” katanya, yang ngebuat sm*sh bingung febby pun mencubit tangannya ”aw sakit, berarti ini nggax mimpi, ya ampun aku ketemu sm*sh beneran lho” kata febby dalam hati
“hei, kamu kenapa?” tanya bisma karna febby diam aja.
“a...aku...” kata febby yang sepertinya udah nggax bersuara
“eh, kalian kok diam aja sich, lihat donk kakinya itu berdarah” sebuah suara yang mengagetkan mereka refleks febby melirik kearah suara.
“kak morgan...” katanya dalam hati dan baru inget tentang kakinya yang berdarah “ya ampun, kaki aku... a, sakit!!!” teriak febby
“eh, jangan teriak-teriak donk, ntar dikira kamu diapa-apain lagi” kata bisma
“sakit...” kata febby, dan kemudian pingsan.
“eh, bantuin gue bawa ni cewek donk’” kata bisma pada temen-temennya sambil menggendong febby dan memasukkan nya ke mobil di bantuin ama temen-temennya yang lain.
Cerpen remaja "MY DREAM"


Setelah tiba dirumah sakit, febby langsung ditanganni ama dokter, sementara diluar sm*sh sedang bingung banget karna mereka udah menabrak seorang cewek.
“eh, gimana ni? Gimana kalau dia ngelaporin kita kepolisi?” tanya rangga panik.
“ia ya. Kalau gitu pasti sm*sh bakal ada masalah” lanjut dicky
“ya abis mau gimana?” balas reza
“gue juga bingung” kata rafa.
“elo sich raf, bawa mobil nggax hati-hati” kata ilham
“gue kan nggax sengaja. Lagian dia nya yang main nyebrang aja” bela rafa
“ya trus gimana dong” kata bisma
“ya udah lah... ntar kita komunikasi ama dia, dan tanya apa yang harus kita lakuin asal dia nggax ngebawa kita ke kantor polisi apalagi wartawan” kata morgan
“kalau dia tetep mau ngebawa kita gimana?” tanya ilham
“gue yakin kok dia bisa diajak compromi, lagian kayaknya anak nya baik” lanjut morgan
“ya moga aja... ya udah masalah ini kita bicarain ntar aja, sekarang kita pulang aja dulu, lagian udah sore” ajak bisma.
“bener tuch, gue juga mau pulang, tadi adek gue minta dijemput,” lanjut dicky
“ya udah yuk,” ajak rafa, dan dibalas anggukan ama temen-temennya yang lain.
Sementara itu febby yang telah di periksa ama dokter, siuman dan bingung dengan keadaannya.

Istirahat dulu biar nggak bosen.... ya nggak... televisi aja ada iklannya masak ini tidak ya nggak serulah hehehehe





Pembaca udah lihat iklannya sekarng kita lanjut lagi..... cerpen remaja


“aduh, gue dimana nich...” kata febby sambil memegangi kepalanya yang masih terasa pusing, kayaknya ni tempat asing banget di matanya. Dan febby pun mengingat kejadian tadi saat ia kecelakaan.
“apa bener ya cowok-cowok tadi itu sm*sh??” tanya febby penasaran, “sumpah gue seneng banget, oh god thank’s....gue nggax boleh sia-siain kesempatan ini, gue harus bisa memanfaatkan ini buat deket ama sm*sh, maafin gue ya tuhan, bukannya gue mau jadi orang jahat tapi... gue Cuma mau deket ama sm*sh doang kok,” kata febby,
“gue harus cari ide...oh ya tas gue mana ya? Jangan-jangan nggax dibawa ama mereka... aduh mana ada hanponenya lagi, gimana gue mau ngabarin mama?” kata febby.
“ya udah lah besok aja, emmm, gimana kalau gue pura-pura amnesia?? Kan gue nggax punya tempat tinggal dan harus tinggal dirumah salah satu dari mereka, tapi... a, nggax, nggax, nggax, aduh apa yaaa???” kata febby hingga kemudian tertidur dan mimpi indah.

Cerpen remaja "MY DREAM"


Keesokan harinya sm*sh kembali menjenguk febby, dan kata dokter febby udah boleh pulang, tapi kaki nya masih harus di perban karna masih ada luka yang belum sembuh. Sm*sh membawa febby ke sebuah kafe untuk membicarakan kesepakatan.
“eh, to the point aja... kamu minta ganti rugi apa ama kita” tanya rafael kepada febby.
“emm....,”
“nama kamu siapa?” potong dicky ramah, yang buat sa*sh bingung dengan keramahan dicky.
“aku?? Aku febby”
“alamat kamu?”
“gini ya... aku itu baru pertama kali nya ke jakarta rencananya aku mau kerumah kakek, tapi.... eh ya tas aku mana??” tanya febby
“tas?? Tas yang mana?” tanya bisma binggung
“tas yang aku pakai kemaren??”
“eh iya ya, dimana??” tanya rangga sama temen-temennya yang lain
“nggax tau...” kata yang lainnya binggung
“lah trus gimana??” kata febby panik
“gimana apanya,? Kalau Cuma tas ma kita bisa beliin yang baru kok”
“ini tu bukan masalah mau ngegantiin atau apa? Tapi di tas itu ada alamat rumah kakek aku, ama hanpone aku juga, kalau nggax ada itu semua gimana aku bisa pulang”
“emang nya kamu nggax tau sama sekali alamat rumah kakek kamu”
“nggax, kan aku udah bilang ini pertama kalinya aku ke jakarta.
“kalau nomor hanpone nyokap, bokap kamu atau pacar sekalian, ada??” tanya bisma
“adanya di hanpone semua, dan aku nggax hafal satu nomor pun” kata febby
“seorang pun??”
“ya seorang pun”
“masa kamu nggax hafal nomor hanpone pacar sendiri”
“ya elah, gimana mau hafal, pacar aja nggax punya”
“ha, ha, ha, hari gini nggax punya pacar...”
“a, rese kalian, emang nya kalaian punya”
“of course”
“ye lah tu..., udah ah, ngapain bahas itu sich, itu tu nggax penting tau nggax” kata febby sebel
“trus gimana sekarang?”
“gimana apa nya??” tanya febby
“ya gimana? Kamu mau kemana sekarang? Sebagai tanda minta maaf karna aku udah nabrak kamu aku bakal membiayai pengobatan kamu dan ngantar kamu pulang. Kamu mau pulang kemana?” tanya rafa
“gimana caranya aku pulang? Aku tu nggax tau apa-apa tentang jakarta, dan aku juga binggung dimana rumah kakek aku, jadi...”
“jadi???”
“ya... aku tinggal ama salah satu dari kalian sampai aku sembuh” kata febby yang mengagetkan sm*sh.
“what???!!!!” kata yang lain
“ya abis mau gimana lagi? Kalian harus tanggung jawab karna udah bikin aku kayak gini”
“ya itu bukan salah kita dong”
“bukan salah kalian gimana? Udah jelas-jelas kalian yang nabrak aku sampai aku pingsan, gimana aku mau bawa tas coba, kalian juga, kalian kan nggax pingsan ngapain kalian nggax mau bawain tas aku?” tanya febby nggax mau kalah.
“ya kita kan nggax tau, lagian kemaren itu kita panik, takut kamu kenapa-kenapa” kata ilham
“menurut kalian itu alasan”
“lho emangnya nggax??”
“ah udah, udah, udah, pokoknya aku mau kalian bolehin aku tinggal ditempat kalian atau kalian semua aku laporin ke wartawan.” Ancam febby
“a, jangan-jangan-jangan, Masa’ ke wartawan sich? Kita tu nggax mau ada urusan ama wartawan”
“ya udah kalau kalian nggax mau aku bawa ke wartawan kalian harus ngebolehin aku tinggal dirumah salah satu dari kalian”
“ha!!! Itu sich bukan bantuin tapi pemerasan namanya,”
“pemarasan? Mana pulak... ini tu sebagai tanda tanggung jawab kalian, kalian harus biayain semua pengobatan aku sampai sembuh abis itu antarin aku kerumah kakek aku”
“aku kan nggax sengaja, lagian kamu juga nyebrang nggax lihat-lihat” kata rafa sebel.
“gimana kalau gini aja, kamu kita antar ke rumah orang tua kamu, ntar kalau kamu udah tau rumah kakek kamu baru kita antarin kerumah kakek kamu dan kita bakal ngebiayaain semua pengobatan kamu” kata morgan
“tapi mor...” kata temen-temennya yang lain nggax terima
“udah, kalian tenang aja. Gimana? Kamu mau kan??” tanya morgan
“eemm,..” kata febby “kalau gue pulang, ntar ketahuan donk kalau gue boong, dan sm*sh pasti bakal marah banget ama gue aduh gimana nih...” kata febby dalam hati “e, emmm..... aku... aku nggax mungkin pulang dengan keadaan aku kaya gini” kata febby.
“nggax bisa gitu dong, kita kan sama-sama salah jadi kamu nggax boleh minta seenaknya”
“ya udah, kalau kalian nggax mau, juga nggax apa-apa, aku bakal pergi dan aku bener-bener nyesel udah ngefans ama sm*sh” kata febby
“jadi kamu fans?”
“sebenernya sich ia, tapi kalau idola aku ternyata nggax bertanggung jawab kaya gini, nggax ada gunanya juga aku punya idola” kata febby sebel.

bersambung......

Mohon dukungannya dikontes seo

ban terbaik diindonesia gt radial

cerpen remaja "hadirnya cinta" part II

Dalam posting sebelumnya serba serbi posting cerpen remaja "hadirnya cinta" bagian ke-1 dalam kali ini serba serbi akan menyambung lagi menjadi bagian ke-2. bagi sahabat yang belum baca bagian satu. kelik remaja "hadirnya cinta" part 1 sekarang kita lanjut yang kedua, selamat menikmati.

********* Cerpen remaja “hadirnya cinta”*********

cerpen remajaDisebuah kaffe tampak dua orang cowok and cewek yang lagi makan tiba-tiba handphonenya berdering, cowok itu yang yang tak lain adalah Raihan meminta izin ama cewek disampingnya untuk mengangkat hpnya.
“Hallo say...” sapa Raihan begitu ia mengangkat hapenya dan menjauh dari sarah.
“kok lambat ngangkatnya...? emang lagi ngapain...?”
“O.... tadi ini, gue...!? lagi mandi sory ya...?
”oh never mind. Eh loe diman...?”
“di...!? Raihan melirik sarah yang menunggunya. “ya dirumahlah, masak dikebun” jawab Raihan berbohong.
“O..., Emang loe bosa ke kaffe Indah sekarang nggak...?”
“He..!? mau ngapain...?”
“Gue disini ama Nita, Loe bisa kesini nggak...?”
“Sekarang”
“Ya iyalah... masa nantik” jawab Vony sewot
“Eh.. sory.. kalo sekarang nggak bisa deh”
“Kenapa..? sibuk...? Tanya vany kesel
“Eh bukan gitu say, tapi abis ini gue masih harus nyelesain tugas kuliah, ya... habis banyak banget..”
“O..... ya udahlah” vani sebel
“Yah jangan marah donk say..”
“nggak” jawab Vany ketus
“Ya udah bagai mana kalau besok aja sepulang dari kampus” Kata Raihan
“O.. ya udahlah”
“Eh.. udah dulu ya say. Met ketemu besok....e... I love you” kata Raihan.
“I love you too...” balas vony dan mematikan handphonenya dengan kesel.
Giman ....?” Tanya Nita.
“Sibuk” jawab Vany singkat.
“huh basib.....” balas Nita
“Ya udah pulang yuk...?” ajak Vany
“Sekarang.....!?”
“nggak...... 12 jam lagi....” jawab vany ketus dan beranjak dari tempat duduknya.
“eh tunggui donk...” Nita mengikuti langkah Vany dengan buru-buru “elo tu ya... kebiasaan, marahnya ama Raihan, gue yang jadi imbasnya....” lanjutnya.
“Diem loe...!”
“gitu aja marah ...” balas Nita dan langsung diplototin Vany. Dengan cepat Nita angkat jari tangannya menunjuk angka v sambil tersenyum sebelum Vany marah.

********* Cerpen remaja “hadirnya cinta”*********

Begitu sampai dikamarnya Vany langsung menjatuhkan tubuhnya dikasur, sambil menahan emosinya. Ia masih be-te ama Raihan. Pacarnya.
“ih Raihan kenapa sich. Kok akhir-akhir ini dia sering banget sibuk. Apa sih yang dilakuin” gumam Vany kesel.
Tiba-tiba hendphonenya berdering Vony mengangkat hpnya tampa melihat layar hpnya terlebih dahulu.
“hallo...” sapa Vany ketus
“hallo.. ini Vanykan....? kenapa? Gue ganggu ya...?” tanya seseorang diseberang sana. Vany buru-buru melihat layar hapenya ternyata yang nelpon Arya yang buat Vany kaget.
“ya udah deh kalau gue nganggu, sory ya.....” kata Arya siap mematikan hapenya tapi Vany buru-buru menahannya.
“eh tunggu....tunggu....tunggu sory gue nggak tau itu elo...”kata Vany.
“oh... emang ada apa...?”
“enggak cuman lagi sebel aja”
“oh bagai kalau loe nggak keberatan mau nggak gue nyanyiin lagu biar lo nggak sebel”
“emang bisa...?”
“kenapa nggak”
“o... boleh deh”
“mau lagu apa...?”
“apa ja boleh”
“oke bentar ya...” kata Arya sambil memainkan gitarnya dan kemudian terdengar lagu “DOA UNTUKMU SAYANG” BY WALI BAND”

Sambil nunggu Arya menyanyikan lagi buat Vany kita iklah dulu biar nggak bosen.... ya nggak... televisi aja ada iklannya masak ini tidak ya nggak serulah hehehehe





Pembaca udah lihat iklannya sekarng kita lanjut lagi..... cerpen remaja “Hadirnya cinta”

“ternyata suara loe bagus juga” puji vany
“ah nggaklah.. biasa aja lagi.. bagus juga suara loe” balas Arya
“oh.. kalo gue emang udah dari dulu, gue sendiri aja udah tau kalo suara gue bagus. Ha...ha...ha.....”
“he..he... bisa aja loe”
“lho... emang loe nggak tau....?”
“hem....!? tau apa....?”
“gue kan penyanyi terkenal yang kabur dari dunia musik” canda Vany
“oh ya....???!!!” Arya kaget
“iya.. loe nggak percaya....?”
“ehm.... itu...”
“serius... tapi kalo ada yang yang percaya. Bego’”
“he...?!”
“aduh telmi banget sich.... gue itu bercanda..... mana ada penyanyi terkenal punya suara jelek kek gue”
“ye... re-se’ loe gue kira beneran.... tapi suara loe nggak jelek-jelek amat kok”
“ah ye lah”
“eh gue serius lho...”
“gue tau itu”
“eh bagus deh... oh ya... besok ada acara nggak...?
“besok...? ehm ada... kenapa...?”
“ya gima ya...?”
“gimana apanya...?”
“emang loe mau jalan ama pacar loe ya...?”
“pasti donk, emang ada apa sih...? loe mau kesini ya....?”
“sebenarnya sich iya...”
“candanya bagus juga ya.... he...he...he...”
“eh tapi gue....” belum sempat Arya melanjutkan katanya keburu udah dipotong oleh Vany
“udah dulu ya Ar gue nggantuk banget ni sory banget” kata Vany sambil menguap.
“oh ya... udah deh, loe tidur aja dulu, moga aja besok sukses jalan ama pacarnya, and moga loe seneng, end mat tidur moga mimpi indah” kata Arya sambil mematikan handphonenya dengan kasar.

Cerpen remaja “hadirnya cinta” bersambung dulu ya.... besok sambung lagi.

cerpen remaja "hadirnya cinta"

cerpen remaja
Cerpen remaja Hadirnya cinta

Malam itu vany tidak bisa tidur karena suara hanponenya tak kunjung berhenti, vany menutup telingannya dengan bantal guling tapi tetap saja suara itu berderingn nyaring di telingannya.
"aduuuh... siapa sih malam-malam gini nelfon? emang nggax bisa di tunda besok apa?!" gerutu vany sambil meraih hanpone yang terus berdering diatas meja.
"nomor tak di kenal? siapa ya? prasan gue nggax pernah ngasi nomor gue ke siapa pun" pikir vany saat melihar nomor di layar hapenya "ah bodo'! gue ngantuk..." lanjutnya sambil melempar hanponenya keatas kasur secara sembarang. hapenya kembali berdering, lama kelamaan vany merasa penasaran juga, dengan hati-hati vany mengangkat hanponenya.
"hallo..." terdengar suara cowok dari seberang sana.
"hallo..." balas vany "siapa nih?" tanyanya.
"ah maaf, apa bener ini ama vany?" tanyanya.
"ia. loe siapa?" tanya vany lagi.
"e gue arya sepupunya nita, emm sorry ya udah ganggu malam-malam" kata arya sopan.
"ah nggax kok santai aja... e kalau boleh tau ada perlu apa ya?" tanya vany hati-hati, takut aryanya tersinggung.
"nggax ada. cuma mau kenalan and berteman ama loe aja kalau boleh" jawab arya.
"0 boleh. nggax masalah. emang loe anak mana?"
"gue... gue anak fc simpati"
"ha?! fc simpati?
"ia. fairy citty simpang tiga"
"ha ha ha ada-ada aja..."
"hemz..."
"kalau gue pasti loe udah tau kan. tapi biar lebih jelas gue kasi tau deh. gue tinggal di ABBL"
"ABBL? di mana tuh?"
"bingungkan loe? he he he sama kayak loe, kalau gue, ABBL itu... e... Atas Langit Bawah Bumi ha ha ha"
"ih curang!!"
"lho apanya yang curang? nggax donk. lagian apaan fairy citty. village!!"
"nggax ah, di sini emang kota kok bukan kampung yeee..." balas arya nggax terima.
"0 iye lah to... apa bagus aja lah..."
"emmm boleh nanya?"
"tentang?"
"dirimu..."
"apa itu?"
"e elo udah punya pacar?"
"kalau sekarang udah"
"anak mana?"
"ini tentang gue apa pacar gue..."
"eh ia. salah ya..."
"menurut loe..."
"he he eh sorry..."
"nevermind... eh ini udah malam. sorry ya... gue ngantuk banget..." kata vany.
"e.. harusnya gue yang minta maaf karena udah nggax sopan nelpone loe malam-malam..."
"e bukan gitu, cuma tadi siang gue banyak tugas, jadi nggax sempet tidur siang, and ya..."
"sekarang ngantuk gitu?"
"he he he... ceritanya sih gitu... e udah dulu ya..."
"0h ya udah... Assalamu'alaikum...."
"Wa'alaikum salam" jawab vany dan mematikan hanponenya "fairry???..." kata vany sendiri dengan bingung "emang da kota yang namanya fairy ya? he?! rairy kan artinya bidadari, jadi maksudnya kita bidadari gitu? ada-ada aja, udah ah bodo' amet, besok aja protes ama nita, uuuuh ngantuk.... tidur lagi ahhhh...." jata vany sendiri dan langsung menutup matanya untuk tidur.
Cerpen remaja "Hadirnya cinta"
"eh maksud loe apa ngasi-ngasi nomor hape gue ke arya?" tanya vany to the piont saat di kampus.
"he?! nomor hape?"
"ia. malem tadi dia nelpone"
"0 itu... abis arya nya maksa. kemaren gue ke rumah sepupu gue, trus dia lihat foto ,loe di hape gue, kataanya mau jadi sahabat aja.
Loe... ya udah dia ngambil nomor hape loe...
“tapikan tetap aja.....”
“udahlah potong nita.. santai aja lagi... orangnya baik kok, pengertian, pinter, perhatian keren lagi pokonya komplit deh” lanjutnya.
“promosi ni ceritanya....”
“bukan gitu juga kali.. guekan cuman nyatain pendapat umum, ya cocoklah ama loe...”
“Nita..... Raihan mau ditaruh dimana.....????”
“Guekan cuman bilang cocok untuk berteman maksudnya, so Raihan ya disitu aja. Emang loe ngerepin cocok apa...?” Tanya nita sambil tersenyum.
“loe itu ya,,, pinter ngeles” kata vany sambil ngacak-ngacak rambut nita sebel
“he...heh....he....” balas nita sambil menghindar dan merapikan rambutnya kembali.
Siangnya vany dan Nita jalan ke moll untuk belanja ya biasalah namanya juga anak muda, abis dari moll yang mereka nongkrong dikafe sambil makan dan keasikan ngobrol.
“Nit gue nelpone Hendry bentar ya...?”
“ha...!? mau ngapain....?” tanya Nita.
“Nggak.. cuman mau bilang kita disini, biar dia nyusul”
“untuk apa sih...? nggak penting”
“hust loe itu ya, masak pacar sendiri digituin”
“ya habis dia nyebelin banget van, masak dia udah tiga hari nggak ada ngubungin gue...”
“ya dia lagi sibuk kali... udahlah biar gue coba ngajakin dia aja...? giman...?”
“Dari pada Hendri ngapain nggak nelpon Raihan aja”
“eh iya juga ya. Gue nelpon Raihan bentar ea” kata Vany sambil mencet-mencet hapenya.

Bersambung
Mohon dukungannya dikontes seo ban terbaik diindonesia GT Radial