Kandunga kimia jahe - Jahe atau bahasa ilmianya adalah Zingiber officinale rosc merupakan jenis jenis tanaman yang biasanya dimanfaatkan oleh sebagian masyarakan kita sebagai bumbu penyedap dalam masakan, ciri khas baunya tentunya dapat membuat masakan yang mengunakan jahe akan menjadi semakin nikmat. bagi yang menyukainya dan bagus untuk kesehatan.
Rimpang Jahe banyak mengandung minyak penguap (volatil), dan minyak tidak menguap (non-volatil) serta pati.
Minyak atsiri merupakan jenis minyak pemberi aroma bau khas pada jahe, kandungan minyak atsiri pada jahe dalam kadar 1,5-3,0% Minyak astiri tersusun dari berbagai komponen yang meliputi kamfen, sineol, bornewol, geraniol, zingiberen dan zinggiberol.
Sementara minyak tidak menguap atau oleoresin, adalah jenis minyak pemberi rasa pedas dan pahit pada rimpang jahe. Oleoresin tersebut tersusun dari berbagai komponen yang meliputi gingeriol, zingeron, shogaol, amilum, dan tannin.
Kandungan minyak diatas terdapat perbedaan pada setiap bagian umbi jahe, demikian pula kandungannya dipengaruhi oleh umur umbi jahe, Semakin tinggi umur jahe maka kandungan minyak atsiri akan semakin meningkat, kandungannya akan mencapai batas optimal pada saat jahe berumur satu tahun. Namun pada saat umur jahe telah lewat dari satu tahun kandungan minyak pada jahe akan turun kembali, sedangkan untuk rasa pedas, pahit dan aroma khasnya akan semakin meningkat bila umur jahe semakin tua.