google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Kisah sahabat Rasulullah yang terlupakan

Dahulu kala pada zaman Rasulullah hiduplah seorang muslim yang mengenakan kain usang, pakaian lusuh, tidak mempunyai alas kaki, dan perut selalu lapar. Ia berasal dari garis keturunan yang tidak terhormat, tidak mempunyai kedudukan, harta serta keluarga yang besar, tidak mempunya rumah untuk berteduh, tidak punya perabotan yang berharga, minum hanya dari kolam umum yang diambil dengan kedua tangannya, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Namun demikian beliau adalah orang yang selalu berdzikir kepada Rabb-Nya selalu membaca kitab Allah dan selalu berada pada shaf terdepan dalam sholat dan perang. Suatu ketika ia lewat didepan Rasulullah, lalu Rasulullah memanggilnya dengan nyaring "Wahai Julaibib, maukah engkau menikah..?" Tanya Rasulullah. "Wahai Rasulullah, siapakah yang mau menikahkan putrinya denganku..? Aku tidak punya kedudukan dan tidak punya harta." jawab Julaibib. Beberapa hari kemudian Rasulullah bertemu lagi dengan Julaibib dan menanyakan pertanyaan yang sama, dan iapun menjawab dengan jawaban yang sama pula. Pada pertemuan yang ketiga Rasulullah juga menanyakan pertanyaan yang sama, dan dijawab dengan jawaban yang sama. Maka Rasulullah bersabda. "Wahai Julaibib pergilah engkau kerumah sifulan (Rasulullah menyebutkan nama orang Anshor) lalu katakan padanya. Rasulullah menyampaikan salam untuknya dan meminta untuk mengawinkanmu dengan putrinya" Sahabat Anshor yang dimaksud Rasulullah adalah berasal dari keluarga terhormat dan terpandang. Setelah mendengar perintah Rasulullah pergilah Julaibib kerumah sahabat Anshor yang dimaksud oleh Rasulullah dan menyampaikai salam Rasulullah. "Semoga kesejahteraan selalu tercurahkan kepada Rasulullah, namun bagai mana aku bisa mengawinkan putriku sedangkan engkau tidak memiliki kedudukan dan harta. "Katanya. Istrinya yang mendengarkan salam Rasulullah yang oleh Julaibib pun menanyakan perihal yang sama. Selang tidak beberapa lama keluarlah putri sahabat Anshor tersebut, dan berkata. "Perintah Rasulullah adalah wajib untuk ditaati karena kita adalah umatnya, dan perintah Rasulullah pasti untuk kebaikan umatnya. Jika ini perintah Rasulullah aku ikhlas untuk menikah dengan Julaibib." kata putri sahabat Anshor tersebut. Setelah mendengar perkataan dari putrinya itu sahabat Anshor tersebut pun ikhlas untuk menikahkan putrinya dengan Julaibib, yang hina menurut pandangan manusia, namun mulia menurut pandangan Allah dan Rasulullah. Setelah mereka menikah Julaibib hidup bahagia dan mempunyai banyak anak, selang beberapa tahun panggilan perang jihad membela agama Allah pun datang Julaibib pun ikut perang, dan kemenangan dipihak muslim. Setelah perang selesai Rasulullah pun mencari Julaibib, namun beliau tidak menemukannya, beliau pun menanyakan kepada sahabatnya, namun mereka tidak mengenal Julaibib. Rasulullah pun mencari Julaibib diantara mayat yang gugur dalam perang tersebut, dan menemukan mayat Julaibib yang tertutup pasir, lalu Rasulullah berkata. "Ini adalah Julaibib Sahabatku, yang sangat mulia dimata Allah dan Aku" Kata Rasulullah. Sahabat yang mendengar perkataan Rasulullah tersebut pun langsung melihat dan mengambil mayat Julaibib tersebut, karena ia adalah salah satu sahabat mulia Rasulullah yang tidak terkenal tapi sangat mulia dimata Allah dan Rasulullah. Demikianlah tentang Kisang sahabat mulia Rasulullah yang terlupakan, semoga kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa kedudukan, harta dan semua yang bersifat keduniaan tidak bisa menjadi jaminan bahwa kita akan menjadi orang yang disayangi oleh Allah dan Rasulullah.