meratapi kematian anaknya dan aku kemudian bertanya,
"Mengapa engkau menangis, sungaiku yang jernih?"
Dan sungai itu menjawab,
"Sebab aku dipaksa mengalir ke kota tempat Manusia
merendahkan dan mensia-siakan diriku
dan menjadikanku minuman-minuman keras dan mereka
memperalatkanku bagai pembersih sampah,
meracuni kemurnianku dan mengubah sifat-sifatku
yang baik menjadi sifat-sifat buruk."
Dan aku mendengar burung-burung menangis,
dan aku bertanya,
"Mengapa engkau menangis, burung-burungku yang cantik?"
Dan salah satu dari burung itu terbang mendekatiku,
dan hinggap dihujung sebuah
cabang pohon dan berkata,
"Anak-anak Adam akan segera datang
di ladang ini dengan membawa senjata-senjata
pembunuh dan menyerang kami
seolah-olah kami adalah musuhnya.
Kami sekarang terpisah di antara satu sama yang lain,
sebab kami tidak tahu siapa
diantara kami yang bisa selamat dari kejahatan Manusia.
Ajal memburu kami ke mana pun kami pergi.
"Kini, matahari terbit dari balik puncak pergunungan,
dan menyinari puncak-puncak
pepohonan dengan rona mahkota.
Kupandangi keindahan ini dan aku bertanya
kepada diriku sendiri,
"Mengapa Manusia mesti menghancurkan
segala karya yang telah diciptakan oleh alam?"
Demikianlah puisi karya kahlil gibran, tentang Alam dan manusia, semoga bermanfaat.