google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Tanda-tanda Lailatur qadr

Alangkah banyaknya kemuliaan yang telah diberikan oleh Allah S.W.T kepada orang-orang yang telah berpuasa dibulan Ramadhan, salah satunya adalah adanya malam yang paling istimewa yang tidak ada pada malam-malam yang lainnya yaitu, Malam Lailatur Qadr, yaitu malam yang sangat dinantikan oleh semua umat islam yang berpuasa dan mengharapkan untuk bisa bertemunya, namun hanya dapat dijumpai oleh orang-orang tertentu yang memiliki kesucian jiwa. itulah sebabnya bulan suci Ramadhan menjadi dambaan bagi seluruh umat islam yang berpuasa.
Banyak hadist Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang Malam Laitur Qadr akan datang pada malam-malam ganjil sepuluh terakhir bulan Ramadhan, Banyak yang bertanya kenapa kehadirannya pada malam sepuluh terakhir? Jawabannya adalah, ketika itu diharapkan jiwa manusia yang telah berpuasa selama 20 hari sebelumnya telah memperoleh satu tingkat kesadaran dan kesucian jiwa. Apa bila kesadaran telah bersemi dan jiwa telah siap untuk menemui Laitur Qadr Malam seribu bulan. Bila malam Laitur Qadar telah menemui seseorang, ia akan menjadi penentu bagi perjalanan hidup seseorang dimasa akan datang, saat itu juga merupakan titik tolak untuk meraih kemuliaan dan kejayaan hidup didunia dan diakhirat kelak.
Apakah Laitur Qadr malam seribu bulan tersebut, dan bagai mana bentuknya? Menurut pakar bahasa, qadr berarti mulia, namun demikian banyak orang berpendapat dan mengaitkan kehadiran Laitur Qadr Malam seribu bulan dengan kejadian tanda-tanda alam, hal ini tidak mempunya dasar yang kukuh yang hanya dapat dirasakan bagi yang menemuinya, dengan adanya rasa kedamaian dan kesejahteraan dan ketentraman dalam jiwanya. Ketika itulah para Malaikat turun dengan membawa keselamatan dan perlindungan dengan izin Allah.
Pertanyaan yang sering timbul dikalangan masyarakat kita adalah adakah jalan mudah untuk menemui Malam Laitur Qadr? Jawabannya tentu sudah pasti tidak ada. Rasulullah SAW sudah sering menganjurkan kepada umatnya untuk menjumpai malam Lailatur Qadr dengan bekerja keras untuk bertemunya, bukan hanya dengan tidak tidur sepanjang malam, tetapi menanti malam Laitur Qadr dengan jalan beribadah, mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan menyadari dosa dan kesalahannya selama ini, semua itu dijalankan dengan penuh kesadaran dan keinsafan, ikhlas terhadap jiwa, sehingga memberikan kedamaian, serta dapat merubah sifat dan cara hidup seseorang.
Kehadiran Laitur Qadr malam seribu bulan dalam diri seseorang diharapkan benar-benar menjadi asas panduan hidup, pertama kebajikan sepanjang hidup dan sekaligus merupakan malam penetapan bagi kehidupan dialam fana dan baqa. Bertolak dari sini jugalah sehingga keakhir hayat, seseorang yang menemui Malam Laitur Qadr akan merasakan kedamaian, ketenangan dan kesejahteraan jiwa sehingga akhir hayatnya kelak.