google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Bahaya suplemen bagi anak

bahaya suplemenBahaya suplemen bagi anak - Banyak suplemen yang ditawarkan dipasaran untuk balita, mulai yang ampuh untuk menangkal penyakit, menaikkan nafsu makan hingga meningkatkan daya tahan tubuh, dan mampu mempercepat laju pertumbuhan dan meningkatkan kecerdasan anak. Sehingga tak mengherankan jika banyak orang tua memberikan beberapa suplemen untuk sibuah hatinya.
Menurut Dr. dr. Ernie H. Purwaningsih, Ms, dari Departemen Ilmu Farmasi kedokteran FKUI, suplemen adalah zat pelengkap, berisi senyawa yang fungsinya membantu kelancaran seluruh proses metabolisme tubuh. Jadi karena suplemen itu sifatnya pelengkap, maka hanya mereka yang benar-benar membutuhkan.
Contohnya, anak kita sedang menderita gangguan metabolisme dan pencernaan, sehingga kebutuhan gizi didalam tubuhnya tidak terpenuhi, sebaiknya suplemen yang diberikan berbentuk vitamin, mineral atau berbentuk makanan, karena formulasinya memang dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan enzim dan usus bekerja keras dalam mencernanya.
Zat yang terkandung didalam suplemen, bila berlebihan akan berpengaruh buruk pada organ dan kesehatan balita, kalau cuman vitamin yang dikonsumsi termasuk jenis larut dalam air, seperti vitamin B kompleks dan di Vitamin C, memang relatif aman. Karena kelebihannya akan dibuang melalui keringat dan urin.
Walaupun demikian untuk beberapa unsur kita juga harus hati-hati, misalnya vitamin C yang berlebih dalam waktu lama akan mengendap diginjal dan memicu terjadinya pengkristalan, sedangkan yang larut dalam lemak, seperti vitamin, A, D, E, dan K, bila berlebih akan tersimpan dalam tubuh menyebabkan keracunan, yang tentuny akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh.
Hal yang lain perlu diperhatikan oleh ibu-ibu adalah memberikan suplemen dalam bentuk makanan atau minuman, setiap kali anak laper, dengan memberikan makanan lengkap gizi dalam bentuk susu, yang juga sebenernya juga suplemen yang telah diformulasi sedemikian rupa sehingga mudah diabsorbsi, efek sampingnya pencernaan anak jadi tidak terlatih, malah semakin peka, bila anak perlu makan makanan yang mengharuskan organ pencernaan bekerja lebih keras, misalnya daging, sudah membuat perut sikecil berontak.
Memberi makanan suplemen secara terus menerus, juga bisa memicu obesitas, bayangkan saja kalau suplemen makanan yang dibutuhkan 2 gelas sehari, berhubung setiap anak lapar diberi suplemen makanan, berarti porsinya menjadi berlebih. Sebaiknya kita sebagai orang tua kita melatih balita untuk makan makanan yang sehat, apalagi bagi balita proses makan itu bukan hanya sebagai belajar makan namun belajar mengenal rasa, tektur, dan sebagainya.
Referensi gambar : http://obatsakit2011.blogspot.com/2011/10/positif-negatif-suplemen-anak.html