google.com, pub-0824692621451989, DIRECT, f08c47fec0942fa0

Masa lalu hanyalah kenangan

Masa lalu adalah sebuah kenangan, namun kadang banyak orang yang suka membesar-besarkan dan mengingat-ingat masa lalunya, seolah-olah masa lalu bisa hadir kembali dihapadannya. Padahal masa lalu hanyalah masa lalu yang tak pernah kembali lagi.
Ada orang yang membangga-banggakan masa lalunya. Dulu kakekku seorang pejabat tinggi dan kaya raya, pandai dan sangat berpengaruh. Adapula yang bangga karena kakeknya adalah seorang kiai, yang disegani.
Mengherankan lagi, orang gemar menceritakan keberhasilannya dimasa lalu, sedang dihari ini ia gagal. Atau, ada orang yang selalu menangisi masa lalunya karena pernah melalui pengalaman yang menyedihkan, anak atau istrinya yang meninggal dunia.
Fenomena seperti ini seringkali tidak kita sadari, sehingga membiarkan masa lalu hadir dalam khayalan. Membuat kita malas bangkit untuk menghadapi hari ini. Kalau masa lalu menyedihkan, tentu menghipnotis kita untuk menjadi sedih berkanjangan, menangis dan menyesal. Jika masa lalu itu indah membuat kita masuk dalam dunia ekstasi, dan lebih suka berada dalam dunia mimpi dari pada kenyataan yang sebenernya.
Orang sukses
menganggap, bahwa tindakan menghadirkan masa lalu adalah sebuah kebodohan. Hal ini justru akan membunuh semangat dan cita-cita memadamkan kesempatan emas dimasa mendatang.
Kejadian masa lalu biarlah menjadi sesuatu yang tersimpan, tak ada manfaatnya untuk diceritakan. Masalalu hendaknya kita tutup rapat-rapat karena masa lalu tidak akan pernah kembali, air yang telah masuk kemuara tidak akan pernah kegunung kembali, tak mungkin kita bisa kembali kedalam kandungan ibu.
Orang yang menyukai masa lalu pertanda ia tidak berani menghadapi masa sekarang dan akan datang. Ia takut terhadap kehidupan yang sebenarnya, oleh sebab itu, yang penting adalah masa sekarang dan hari ini. Karena kita hidup dihari ini, maka hari harus lebih baik dari hari kemaren